Bursa terpusat (Centralized Exchange atau CEX) adalah platform perdagangan kripto yang dikelola oleh entitas atau perusahaan terpusat, bertindak sebagai perantara antara pembeli dan penjual.
CEX menyediakan infrastruktur untuk memperdagangkan aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan altcoin lainnya, dengan cara yang mirip dengan bursa saham tradisional.
![]() |
Centralized Exchange atau CEX |
Berikut adalah penjelasan mendetail tentang CEX, cara kerjanya, kelebihan, kekurangan, dan perbandingannya dengan DEX.
Apa Itu Bursa Terpusat (CEX)?
CEX adalah bursa yang dioperasikan oleh organisasi terpusat yang bertanggung jawab atas pengelolaan dana pengguna, pemrosesan transaksi, dan penyediaan likuiditas. Pengguna harus membuat akun, sering kali melalui proses KYC (Know Your Customer), dan menyetor dana ke dompet yang dikelola oleh bursa.
CEX kemudian memfasilitasi perdagangan dengan menyediakan buku pesanan (order book), mencocokkan order beli dan jual, serta menyelesaikan transaksi.
Contoh CEX populer termasuk:
CEX biasanya digunakan untuk:
- Perdagangan spot (beli/jual langsung).
- Perdagangan derivatif (futures, opsi, margin trading).
- Staking, lending, atau layanan keuangan lainnya.
- Konversi fiat ke kripto (on-ramp/off-ramp).
Cara Kerja CEX
CEX beroperasi dengan infrastruktur terpusat yang efisien dan cepat. Berikut adalah mekanisme utamanya:
Pendaftaran dan KYC:
Pengguna harus mendaftar akun dan menyelesaikan proses KYC (verifikasi identitas) untuk mematuhi regulasi anti-pencucian uang (AML).
- Ini biasanya melibatkan pengunggahan dokumen seperti KTP atau paspor.
Penyetoran Dana (Custodial):
- Pengguna menyetor aset (kripto atau fiat) ke dompet yang dikelola oleh CEX.
- CEX menyimpan dana pengguna dalam dompet panas (hot wallet) untuk likuiditas atau dompet dingin (cold wallet) untuk keamanan.
Buku Pesanan (Order Book):
- CEX menggunakan buku pesanan untuk mencatat order beli (bid) dan jual (ask) dari pengguna.
- Mesin pencocokan (matching engine) menghubungkan order beli dan jual berdasarkan harga dan waktu.
- Transaksi diproses off-chain (tidak langsung dicatat di blockchain), sehingga lebih cepat.
Jenis Perdagangan:
- Spot Trading: Membeli atau menjual aset secara langsung (misalnya, BTC ke USDT).
- Derivatif: Perdagangan futures, opsi, atau margin dengan leverage (misalnya, 100x leverage di Binance Futures).
- OTC (Over-the-Counter): Perdagangan langsung untuk volume besar tanpa memengaruhi harga pasar.
Biaya:
- CEX membebankan biaya perdagangan (trading fee), biasanya 0,1%–0,5% per transaksi, tergantung pada volume perdagangan atau status akun (VIP).
- Biaya penarikan (withdrawal fee) juga dikenakan saat pengguna menarik dana.
Keamanan dan Penyimpanan:
- CEX bertanggung jawab atas keamanan dana pengguna, menggunakan metode seperti autentikasi dua faktor (2FA), enkripsi, dan penyimpanan cold wallet.
Namun, karena sifatnya yang terpusat, CEX rentan terhadap peretasan atau kegagalan operasional.
Penarikan Dana:
- Setelah perdagangan selesai, pengguna dapat menarik dana ke dompet pribadi atau rekening bank (jika mendukung fiat).
Kelebihan dan Kekurangan CEX
Kelebihan
Kemudahan Penggunaan:
- Antarmuka yang ramah pengguna, cocok untuk pemula.
- Fitur seperti aplikasi seluler, grafik perdagangan, dan alat analisis mempermudah perdagangan.
Likuiditas Tinggi:
- CEX memiliki volume perdagangan besar, memastikan likuiditas tinggi dan slippage rendah.
- Contoh: Binance sering mencatat volume perdagangan harian lebih dari $20 miliar.
Kecepatan Transaksi:
- Transaksi diproses off-chain, sehingga sangat cepat (dalam milidetik), cocok untuk perdagangan frekuensi tinggi.
Dukungan Fiat:
- CEX mendukung konversi fiat ke kripto (misalnya, USD ke BTC) melalui metode seperti transfer bank atau kartu kredit.
Fitur Lanjutan:
- Menawarkan produk seperti margin trading, futures, staking, dan savings, yang sering kali tidak tersedia di DEX.
Dukungan Pelanggan:
- CEX biasanya memiliki tim dukungan pelanggan 24/7 untuk membantu pengguna menyelesaikan masalah.
Kekurangan CEX
Risiko Keamanan:
- Karena bersifat custodial, CEX menjadi target peretasan. Contoh: Mt. Gox (2014) kehilangan 850.000 BTC, dan FTX (2022) kolaps karena penyalahgunaan dana.
Kurangnya Privasi:
- Proses KYC wajib mengharuskan pengguna mengungkapkan identitas mereka, sehingga tidak cocok bagi mereka yang mencari anonimitas.
Ketergantungan pada Pihak Ketiga:
- Pengguna harus mempercayai CEX untuk mengelola dana mereka. Jika bursa bangkrut atau diblokir oleh pemerintah, dana bisa hilang.
Biaya Tinggi:
- Biaya perdagangan dan penarikan di CEX sering kali lebih tinggi dibandingkan DEX, terutama untuk pengguna dengan volume kecil.
Keterbatasan Token:
- CEX memiliki proses listing yang ketat, sehingga token baru sering kali tidak tersedia secepat di DEX.
Risiko Regulasi:
- CEX tunduk pada regulasi pemerintah, yang dapat menyebabkan pembatasan akses atau penghentian operasi di wilayah tertentu.
Perbandingan CEX dengan Bursa Terdesentralisasi (DEX)
Contoh CEX Populer
Binance:
- Bursa terbesar berdasarkan volume perdagangan.
- Menawarkan spot, futures, staking, dan layanan fiat.
Coinbase:
- Populer di kalangan pemula, fokus pada konversi fiat ke kripto.
- Terdaftar sebagai perusahaan publik di AS.
Kraken:
- Dikenal karena keamanan dan dukungan fiat yang kuat.
Bybit:
- Fokus pada perdagangan derivatif dengan leverage tinggi.
KuCoin:
- Menyediakan berbagai altcoin dan fitur seperti margin trading.
Tren dan Masa Depan CEX
Regulasi yang Ketat:
Pemerintah di seluruh dunia semakin mengatur CEX untuk mencegah pencucian uang dan melindungi konsumen.
Contoh: Binance menghadapi pembatasan di beberapa negara karena masalah regulasi.
Integrasi dengan DeFi:
Beberapa CEX mulai mengintegrasikan fitur DeFi, seperti dompet non-custodial atau bridging ke DEX.
Keamanan yang Ditingkatkan:
CEX berinvestasi dalam teknologi keamanan seperti penyimpanan cold wallet, asuransi dana, dan audit rutin.
Persaingan dengan DEX:
Dengan popularitas DEX seperti Hyperliquid, CEX berupaya meningkatkan efisiensi dan menawarkan fitur serupa, seperti perdagangan tanpa KYC di beberapa platform.
Adopsi Institusional:
CEX menjadi pintu masuk utama bagi investor institusional yang ingin masuk ke pasar kripto, terutama melalui produk seperti futures dan ETF.
Kesimpulan
CEX adalah pilihan utama bagi banyak pengguna kripto karena kemudahan penggunaan, likuiditas tinggi, dan fitur lanjutan.
Namun, sifatnya yang terpusat membawa risiko seperti peretasan, ketergantungan pada pihak ketiga, dan kehilangan privasi.
Pengguna harus mempertimbangkan kebutuhan mereka, apakah lebih memilih kecepatan dan kemudahan CEX atau kebebasan dan transparansi DEX sebelum memilih platform untuk berdagang.
Sumber Informasi
- Investopedia: Centralized Exchange (CEX) Explained
- Binance Academy: Centralized vs. Decentralized Exchanges
- Coinbase Learn: What Is a Centralized Exchange?
- CoinMarketCap: What Is a Centralized Exchange (CEX)?
- Kraken Learn: Centralized Exchanges 101
- Decrypt: What Is a Centralized Exchange (CEX)?
- Bitfinex Academy: Understanding Centralized Exchanges
- Messari: Centralized Exchanges in Crypto
- Forbes: The Role of Centralized Exchanges in Crypto