Penjelasan Mendalam tentang Federal Reserve (Fed)
Federal Reserve System, yang lebih dikenal sebagai Federal Reserve atau Fed, adalah bank sentral Amerika Serikat dan salah satu institusi keuangan paling berpengaruh di dunia.
Didirikan pada 23 Desember 1913 melalui Federal Reserve Act, Fed bertujuan untuk memberikan stabilitas ekonomi dan moneter di AS setelah serangkaian krisis keuangan pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, seperti Panik 1907.
![]() |
Federal Reserve (Fed), |
Fed berperan sebagai pengatur kebijakan moneter, pengawas sistem perbankan, dan penyedia layanan keuangan untuk pemerintah AS.
Struktur dan Organisasi
Fed memiliki struktur yang unik, menggabungkan elemen publik dan swasta, yang dirancang untuk menyeimbangkan kepentingan nasional dengan otonomi dari tekanan politik langsung. Struktur utamanya terdiri dari:
Dewan Gubernur (Board of Governors):
Berbasis di Washington, D.C., terdiri dari tujuh anggota yang ditunjuk oleh Presiden AS dan disetujui oleh Senat.
Masa jabatan gubernur adalah 14 tahun, dengan satu kursi berganti setiap dua tahun untuk memastikan kontinuitas.
Dewan bertanggung jawab atas kebijakan moneter nasional, pengawasan bank, dan regulasi sistem keuangan. Ketua Fed, saat ini Jerome Powell (sejak 2018), dipilih dari anggota dewan untuk masa jabatan empat tahun yang dapat diperbarui.
12 Bank Federal Reserve Regional:
Terletak di kota-kota besar seperti New York, Chicago, dan San Francisco, masing-masing melayani distrik geografis tertentu.
Bank-bank ini beroperasi secara semi-independen, dengan dewan direksi yang sebagian dipilih oleh bank anggota (swasta) dan sebagian oleh Dewan Gubernur (publik).
Bank Federal Reserve New York adalah yang paling berpengaruh, karena menangani operasi pasar terbuka (open market operations) dan hubungan internasional, termasuk menyimpan cadangan emas asing.
Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee - FOMC):
Terdiri dari 12 anggota: tujuh anggota Dewan Gubernur, Presiden Federal Reserve Bank of New York, dan empat presiden bank regional lainnya yang bergilir setiap tahun.
FOMC bertanggung jawab atas kebijakan moneter utama, terutama menetapkan suku bunga acuan (Federal Funds Rate) dan mengelola operasi pasar terbuka, seperti pembelian atau penjualan obligasi pemerintah untuk mengatur jumlah uang yang beredar.
Bank Anggota:
Bank komersial nasional diwajibkan menjadi anggota Fed, sementara bank negara bagian dapat memilih untuk bergabung.
Bank anggota memiliki saham di bank Federal Reserve regional mereka, tetapi saham ini tidak memberikan hak kepemilikan penuh seperti perusahaan swasta; sebaliknya, mereka menerima dividen tetap (sekitar 6%).
Tujuan dan Fungsi Utama
Fed memiliki tiga tujuan utama, yang dikenal sebagai "dual mandate" dengan tambahan tanggung jawab stabilitas keuangan:
Stabilitas Harga:
Fed berusaha menjaga inflasi pada tingkat yang rendah dan stabil, dengan target inflasi rata-rata 2% per tahun (sejak diperkenalkan pada 2020 melalui strategi "average inflation targeting"). Inflasi yang terlalu tinggi (seperti pada 2022, mencapai 9,1%) atau deflasi dapat merusak ekonomi.
Alat utama untuk mengendalikan inflasi adalah penyesuaian suku bunga. Misalnya, pada 2022-2023, Fed menaikkan suku bunga secara agresif untuk menekan inflasi pasca-pandemi.
Maksimalisasi Kesempatan Kerja:
Fed bertujuan mencapai tingkat pengangguran yang rendah tanpa memicu inflasi berlebih (sesuai dengan konsep NAIRU – Non-Accelerating Inflation Rate of Unemployment).
Selama pandemi COVID-19 pada 2020, Fed memangkas suku bunga menjadi hampir nol untuk mendukung pasar tenaga kerja yang terpukul, di mana pengangguran sempat melonjak hingga 14,8%.
Stabilitas Sistem Keuangan:
Fed mengawasi dan mengatur bank untuk mencegah krisis sistemik, seperti yang terjadi pada 2008.
Selama krisis finansial 2008, Fed memberikan pinjaman darurat kepada bank dan lembaga keuangan melalui fasilitas seperti Term Auction Facility. Pada 2020, Fed meluncurkan program serupa untuk mendukung bisnis kecil dan pemerintah daerah selama pandemi.
Selain itu, Fed memiliki fungsi operasional lain:
Pengelolaan Sistem Pembayaran: Fed mengoperasikan sistem seperti Fedwire untuk transfer dana antar bank dan mengawasi modernisasi pembayaran, termasuk proyek pembayaran instan (FedNow, diluncurkan pada 2023).
Bankir Pemerintah: Fed menyimpan rekening untuk Departemen Keuangan AS, memproses pembayaran pemerintah, dan mengelola lelang obligasi Treasury.
Pengawasan Mata Uang: Fed mengatur distribusi uang kertas dan koin bersama dengan Departemen Keuangan, meskipun pencetakan fisik dilakukan oleh Bureau of Engraving and Printing.
Kebijakan Moneter dan Alat-Alatnya
Fed menggunakan beberapa alat untuk mencapai tujuannya:
Suku Bunga (Federal Funds Rate):
Ini adalah suku bunga yang dikenakan bank satu sama lain untuk pinjaman semalam guna memenuhi persyaratan cadangan. FOMC menetapkan target suku bunga ini dalam pertemuan rutin (delapan kali setahun).
Suku bunga yang lebih tinggi (kebijakan hawkish) mengurangi jumlah uang yang beredar, membantu menekan inflasi tetapi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, suku bunga rendah (kebijakan dovish) mendorong pinjaman dan investasi, seperti yang dilakukan Fed pada 2020.
Operasi Pasar Terbuka:
Fed membeli atau menjual obligasi pemerintah di pasar terbuka untuk mengatur likuiditas. Pembelian obligasi (quantitative easing) menambah uang ke sistem, seperti yang dilakukan selama krisis 2008 dan 2020. Penjualan obligasi (quantitative tightening) mengurangi uang yang beredar, seperti pada 2018 dan 2023.
Persyaratan Cadangan:
Fed mewajibkan bank untuk menyimpan sejumlah cadangan tertentu. Menurunkan persyaratan ini (seperti pada Maret 2020, ketika Fed menghapus persyaratan cadangan) memungkinkan bank meminjamkan lebih banyak uang.
Fasilitas Darurat:
Selama krisis, Fed dapat memberikan pinjaman langsung kepada bank atau sektor tertentu. Contohnya adalah Main Street Lending Program pada 2020 untuk mendukung bisnis kecil selama pandemi.
Pengaruh Global
Fed tidak hanya memengaruhi ekonomi AS tetapi juga dunia. Kenaikan suku bunga Fed sering kali memperkuat dolar AS (USD), yang dapat menyulitkan negara-negara berkembang dengan utang dalam USD, seperti yang terjadi pada 2022-2023 ketika dolar menguat tajam (Indeks Dolar AS mencapai 114).
Sebaliknya, kebijakan dovish Fed dapat mendorong aliran modal ke aset berisiko global, termasuk pasar saham dan kripto, seperti yang terlihat pada Mei 2024 ketika Bitcoin naik setelah sinyal dovish Fed.
Kontroversi dan Kritik
Fed sering menjadi subjek kritik:
Keterlambatan Respons: Pada 2021, Fed dikritik karena menyebut inflasi sebagai "transitory" dan terlambat menaikkan suku bunga, yang memperburuk inflasi pada 2022.
Independensi: Meskipun dirancang untuk independen, Fed menghadapi tekanan politik. Presiden Trump secara terbuka mengkritik Powell pada 2018-2019 karena kenaikan suku bunga, menyebutnya sebagai "musuh."
Ketimpangan Ekonomi: Beberapa ekonom berpendapat bahwa kebijakan moneter Fed, seperti quantitative easing, cenderung menguntungkan pemilik aset (kaya) lebih dari pekerja biasa, memperlebar kesenjangan kekayaan.
Peran dalam Konteks Terkini (2025)
Di tengah perang tarif AS-China (tarif 245% pada 2025) dan inflasi yang masih menjadi perhatian, Fed berada di posisi sulit untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan stabilitas harga.
Kebijakan Fed di bawah Powell, seperti pendekatan "wait-and-see" pada Februari 2025, menunjukkan kehati-hatian di tengah ketidakpastian global.
Sumber Informasi
- Federal Reserve Official Website: Struktur, fungsi, dan kebijakan Fed tersedia di www.federalreserve.gov.
- Federal Reserve Act (1913): Dokumen pendirian Fed, diakses melalui arsip pemerintah AS.
- Board of Governors Reports: Laporan tahunan Fed tentang kebijakan moneter dan pengawasan perbankan.
- Bloomberg dan Reuters: Analisis tentang kebijakan Fed, termasuk data inflasi (2022: 9,1%) dan suku bunga (2020: mendekati nol).
- The Wall Street Journal: Artikel tentang peran Fed selama krisis 2008 dan 2020.