Apa itu MicroStrategy, Perusahaan teknologi Milik Michael Saylor

 MicroStrategy adalah perusahaan teknologi yang didirikan oleh Michael Saylor pada tahun 1989. Berbasis di Tysons Corner, Virginia, Amerika Serikat, perusahaan ini awalnya fokus pada pengembangan perangkat lunak intelijen bisnis (business intelligence), analitik perusahaan, dan solusi mobilitas. 

Seiring waktu, MicroStrategy berevolusi menjadi salah satu pemimpin global di bidang perangkat lunak analitik, membantu ribuan organisasi di seluruh dunia mengolah data untuk pengambilan keputusan strategis.

MicroStrategy, Michael Saylor
MicroStrategy, Michael Saylor

 Namun, dalam dekade terakhir, perusahaan ini menjadi lebih dikenal karena strategi investasinya yang agresif di Bitcoin, menjadikannya salah satu pemegang Bitcoin terbesar di antara perusahaan publik.

Profile MicroStrategy 

Sejarah dan Pendirian

MicroStrategy didirikan oleh Michael Saylor bersama Sanju Bansal, teman sekamarnya di Massachusetts Institute of Technology (MIT). 

Saylor, yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang aeronautika, astronautika, dan sejarah sains dari MIT, memulai perusahaan ini dengan visi memanfaatkan teknologi simulasi komputer untuk mendukung strategi bisnis. 

Pada awalnya, MicroStrategy mengembangkan perangkat lunak untuk analisis data, yang kemudian menjadi inti bisnisnya. 

Salah satu pencapaian awal yang signifikan adalah kontrak senilai $10 juta dengan McDonald's pada tahun 1992 untuk mengembangkan aplikasi analitik yang menganalisis efisiensi promosi mereka.

Perusahaan ini menjadi publik pada Juni 1998 melalui penawaran saham perdana (IPO) di NASDAQ dengan simbol ticker MSTR. 

IPO tersebut menawarkan 4 juta saham dengan harga $12 per saham, dan harga sahamnya melonjak dua kali lipat pada hari pertama perdagangan. Pada puncaknya di tahun 2000, kekayaan bersih Saylor mencapai $7 miliar berkat kesuksesan MicroStrategy, menjadikannya salah satu orang terkaya di wilayah Washington, D.C. 

Namun, perusahaan mengalami pukulan keras selama gelembung dot-com, ketika sahamnya anjlok akibat restatement laporan keuangan dan tuduhan penipuan oleh SEC, yang diselesaikan dengan denda dan pengembalian dana pribadi oleh Saylor.

Fokus Bisnis Awal

Sebelum menjadi terkenal karena Bitcoin, MicroStrategy dikenal sebagai penyedia solusi intelijen bisnis. 

Produk utamanya, platform MicroStrategy ONE, memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan, menganalisis, dan memvisualisasikan data dari berbagai sumber. 

Perangkat lunak ini digunakan oleh klien di berbagai industri untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data. 

Selain itu, perusahaan juga merambah ke analitik berbasis web, cloud computing, dan mobilitas perusahaan, dengan Saylor sebagai pelopor dalam inovasi seperti analitik relasional.

MicroStrategy melayani klien besar seperti McDonald's dan Victoria’s Secret pada masa awalnya, membantu mereka memahami pola perilaku pelanggan melalui analisis data.

 Kesuksesan ini mendorong pertumbuhan perusahaan, dengan pendapatan yang berlipat ganda antara 1994 dan 1997, dan penghargaan seperti "Software Entrepreneur of the Year" dari Ernst & Young untuk Saylor pada 1997.

Transformasi ke Strategi Bitcoin

Pada Agustus 2020, MicroStrategy mengambil langkah berani yang mengubah arah perusahaan: membeli Bitcoin senilai $250 juta sebagai aset cadangan utama dalam neraca keuangannya. 

Keputusan ini dipelopori oleh Michael Saylor, yang telah menjadi pendukung vokal Bitcoin, menyebutnya sebagai "emas digital" yang lebih unggul dari mata uang fiat karena sifatnya yang terdesentralisasi, langka, dan tahan terhadap inflasi. 

Langkah ini dilakukan di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi COVID-19, dengan Saylor berargumen bahwa Bitcoin adalah lindung nilai terhadap inflasi dan penyimpan nilai jangka panjang.

Sejak itu, MicroStrategy terus mengakumulasi Bitcoin secara agresif. Perusahaan menggunakan berbagai strategi keuangan untuk mendanai pembelian ini, termasuk penerbitan obligasi konversi (convertible senior notes) dan penjualan saham. 

Hingga Maret 2025, MicroStrategy dilaporkan memiliki sekitar 499.226 BTC, yang dibeli dengan total investasi $33,1 miliar pada harga rata-rata $66.380 per Bitcoin. 

Dengan harga Bitcoin saat ini (April 2025) yang diasumsikan berada di atas $82.589, kepemilikan ini bernilai lebih dari $35,9 miliar, menghasilkan keuntungan belum terealisasi sekitar $2,8 miliar.

Pada Oktober 2024, perusahaan meluncurkan "Rencana 21/21," sebuah strategi ambisius untuk mengumpulkan $42 miliar dalam tiga tahun $21 miliar melalui penjualan ekuitas dan $21 miliar melalui sekuritas pendapatan tetap untuk membeli lebih banyak Bitcoin. 

Strategi ini mencerminkan keyakinan Saylor bahwa Bitcoin akan terus meningkat nilainya, dengan proyeksi jangka panjangnya mencapai $13 juta per BTC pada 2045 dalam skenario dasar.

Kinerja Keuangan dan Dampak Pasar

Transformasi MicroStrategy menjadi "perusahaan Bitcoin" memiliki dampak besar pada kinerja sahamnya. 

Meskipun volatil, saham MSTR telah menunjukkan tren kenaikan yang kuat sejak 2020, sejalan dengan pertumbuhan nilai Bitcoin. Pada pertengahan 2024, sahamnya diperdagangkan sekitar $1.800, jauh di atas level $87 sebelum strategi Bitcoin diterapkan. 

Namun, investasi besar ini juga membawa risiko tinggi, termasuk volatilitas harga Bitcoin dan potensi kerugian belum terealisasi, seperti $5,91 miliar yang dilaporkan pada awal 2025 akibat penurunan pasar kripto.

Pendapatan dari bisnis perangkat lunak intelijen tradisional tetap ada, tetapi menjadi bagian kecil dibandingkan nilai aset Bitcoin-nya. Pada kuartal kedua 2022, misalnya, pendapatan perusahaan turun 2,6% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara biaya penurunan nilai aset digital mencapai $918 juta, menunjukkan ketergantungan finansial pada performa Bitcoin.

Struktur Kepemimpinan

Michael Saylor menjabat sebagai CEO dari 1989 hingga 2022, ketika ia beralih menjadi Executive Chairman untuk fokus pada strategi Bitcoin, menyerahkan peran CEO kepada Phong Le. 

Perubahan ini memungkinkan Saylor berkonsentrasi pada akuisisi Bitcoin dan advokasi, sementara Le mengelola operasi harian perusahaan. Saylor tetap menjadi figur sentral, dengan kepemilikan saham signifikan dan pengaruh besar atas arah strategis MicroStrategy.

Posisi di Pasar dan Kontroversi

MicroStrategy kini dipandang sebagai proksi Bitcoin di pasar saham, bahkan masuk ke indeks Nasdaq-100 pada Desember 2024. Strategi Saylor telah menginspirasi lebih dari 70 perusahaan publik lain untuk memasukkan Bitcoin ke dalam cadangan mereka. 

Namun, pendekatan ini juga menuai kritik. Beberapa analis menyebutnya sebagai "skema Ponzi" atau "rumah kartu," menyoroti risiko leverage berlebihan dan ketergantungan pada volatilitas Bitcoin.

 Saylor menanggapi dengan membandingkan Bitcoin dengan "Cyber Manhattan," aset strategis yang mirip dengan real estat premium di pusat ekonomi dunia.

Filosofi dan Visi

Di bawah kepemimpinan Saylor, MicroStrategy tidak hanya menjadi perusahaan teknologi tetapi juga pelopor dalam adopsi aset digital. 

Saylor percaya Bitcoin adalah "harta terbaik umat manusia," menawarkan stabilitas dan potensi pertumbuhan yang tak tertandingi. Ia juga berencana mendonasikan seluruh kepemilikan Bitcoin pribadinya setelah meninggal, melihatnya sebagai warisan untuk peradaban.

Secara keseluruhan, MicroStrategy adalah perpaduan unik antara perusahaan teknologi tradisional dan entitas investasi kripto, dengan strategi yang mencerminkan visi berani Michael Saylor terhadap masa depan keuangan global.

Perubahan nama dari MicroStrategy menjadi Strategy 

Perubahan nama dari MicroStrategy menjadi Strategy merupakan langkah strategis yang diumumkan oleh perusahaan pada 5 Februari 2025. 

Rebranding ini mencerminkan evolusi visi dan fokus perusahaan di bawah kepemimpinan Michael Saylor, yang kini semakin terpusat pada Bitcoin dan kecerdasan buatan (AI) sebagai pilar utama masa depan mereka. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai perubahan ini:

Latar Belakang Perubahan Nama

MicroStrategy, yang didirikan oleh Michael Saylor pada 1989, awalnya dikenal sebagai perusahaan perangkat lunak intelijen bisnis (business intelligence). 

Namun, sejak Agustus 2020, perusahaan mulai mengadopsi strategi investasi agresif dengan menjadikan Bitcoin sebagai aset cadangan utama dalam neraca keuangannya. 

Keputusan ini mengubah persepsi pasar terhadap MicroStrategy, dari sekadar penyedia solusi analitik menjadi pelopor dalam adopsi Bitcoin oleh korporasi.

Seiring waktu, identitas perusahaan semakin terkait erat dengan Bitcoin, terutama setelah akumulasi besar-besaran yang mencapai 478.740 BTC senilai sekitar $47 miliar (per Februari 2025). 

Nama "MicroStrategy" yang lama, dengan awalan "Micro" yang mengacu pada fokus awal pada mikroprosesor dan analitik skala kecil, dirasa tidak lagi mencerminkan ambisi besar perusahaan. 

Oleh karena itu, nama "Strategy" dipilih untuk menyederhanakan dan menegaskan identitas baru mereka sebagai perusahaan yang berpikiran strategis, inovatif, dan berorientasi pada masa depan.

Makna dan Filosofi Nama Baru

Michael Saylor, yang kini menjabat sebagai Executive Chairman, menjelaskan bahwa "Strategy" adalah salah satu kata paling kuat dan positif dalam bahasa manusia.

 Nama ini mencerminkan inti dari misi perusahaan: merancang strategi jangka panjang yang memanfaatkan dua teknologi transformatif abad ke-21, yaitu Bitcoin dan AI. 

Dalam pernyataannya, Saylor menyatakan bahwa rebranding ini adalah "evolusi alami" dari perjalanan perusahaan, dari era mikroprosesor dan analitik perusahaan hingga menjadi pemimpin dalam transformasi digital berbasis Bitcoin.

Logo baru MicroStrategy Menjadi Strategy
Logo baru MicroStrategy Menjadi Strategy

Logo baru perusahaan juga diperbarui dengan memasukkan simbol "₿" (lambang Bitcoin), dan warna merek utama diubah menjadi oranye warna yang sering diasosiasikan dengan energi, kecerdasan, dan komunitas Bitcoin. Perubahan visual ini memperkuat komitmen perusahaan terhadap aset digital tersebut.

Konteks Finansial dan Strategis

Pengumuman perubahan nama ini bertepatan dengan rilis laporan keuangan kuartal keempat 2024 pada 5 Februari 2025. Laporan tersebut menunjukkan bahwa Strategy mencatatkan akuisisi Bitcoin terbesar dalam sejarahnya pada kuartal tersebut, dengan penambahan 218.887 BTC senilai $20,5 miliar. 

Total kepemilikan Bitcoin perusahaan kini bernilai sekitar $46-47 miliar, berdasarkan harga pasar saat itu, dengan investasi kumulatif sebesar $31,1 miliar.

Rebranding ini juga sejalan dengan "Rencana 21/21," sebuah strategi ambisius untuk mengumpulkan $42 miliar dalam tiga tahun $21 miliar melalui penjualan ekuitas dan $21 miliar melalui sekuritas pendapatan tetap—guna membeli lebih banyak Bitcoin. 

Pada Januari 2025, perusahaan telah menyelesaikan $20 miliar dari rencana tersebut, menunjukkan percepatan yang melebihi jadwal awal. Phong Le, Presiden dan CEO Strategy, menegaskan bahwa perubahan nama ini memperkuat posisi perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dengan dukungan kuat dari investor institusional dan ritel.

Dampak dan Reaksi Pasar

Perubahan nama ini tidak hanya simbolis tetapi juga strategis, mengingat Strategy kini dipandang sebagai "Perusahaan Treasury Bitcoin pertama dan terbesar di dunia." Saham perusahaan, yang diperdagangkan dengan ticker MSTR di Nasdaq, telah melonjak lebih dari 2.200% sejak strategi Bitcoin dimulai pada 2020, bahkan berhasil masuk ke indeks Nasdaq-100 pada Desember 2024. 

Namun, laporan Q4 2024 juga mencatat kerugian bersih $670,8 juta, terutama akibat biaya penurunan nilai Bitcoin senilai $1,01 miliar, meskipun perusahaan berencana mengadopsi aturan akuntansi nilai wajar pada Q1 2025 untuk mengurangi dampak volatilitas tersebut.

Reaksi pasar terhadap rebranding bervariasi. Sebagian investor menyambutnya sebagai langkah cerdas yang menegaskan fokus pada Bitcoin, sementara yang lain mempertanyakan penggunaan nama generik "Strategy" dibandingkan "MicroStrategy" yang sudah dikenal unik. 

Meski demikian, langkah ini memperkuat persepsi bahwa perusahaan telah menjauh dari bisnis perangkat lunak tradisional dan kini menjadi proksi utama Bitcoin di pasar saham.

Langkah Selanjutnya

Setelah rebranding, Strategy melanjutkan ekspansi Bitcoin-nya. Pada 10 Februari 2025, perusahaan membeli tambahan 7.633 BTC senilai $742,4 juta, mengakhiri jeda 12 minggu tanpa akuisisi. 

Saylor juga memberikan sinyal melalui media sosial pada 23 Februari 2025 bahwa pembelian besar berikutnya mungkin sedang dipersiapkan, memicu spekulasi tentang potensi investasi senilai $2 miliar berdasarkan penawaran saham dan obligasi terbaru.

Secara keseluruhan, perubahan nama dari MicroStrategy menjadi Strategy adalah manifestasi dari transformasi perusahaan menjadi entitas yang sepenuhnya berorientasi pada Bitcoin, sekaligus menegaskan visi Michael Saylor untuk menjadikan perusahaan ini sebagai pelopor dalam adopsi aset digital di tingkat korporasi global.

Media Sosial X

caritau.info
caritau.info Caritau.info memberikan informasi seputar dunia cryptocurrency dan pasar forex yang diambil dari berbagai sumber media yang kredibel dari dalam dan luar negeri