OpenSea adalah pasar daring terdesentralisasi untuk token non-fungible (NFT), yang memungkinkan pengguna untuk membeli, menjual, membuat, dan memperdagangkan aset digital unik berbasis blockchain.
Didirikan pada tahun 2017 oleh Devin Finzer dan Alex Atallah di New York, OpenSea menjadi pelopor dan pasar NFT terbesar di dunia, dengan lebih dari 2,4 juta pengguna aktif hingga 2024.
![]() |
OpenSea, Pasar non-fungible (NFT) |
Platform ini awalnya terinspirasi oleh kesuksesan CryptoKitties, sebuah permainan berbasis blockchain yang memperkenalkan NFT kepada khalayak luas, dan sejak itu berkembang menjadi pusat utama untuk berbagai jenis NFT, mulai dari seni digital hingga properti virtual.
Karakteristik Utama OpenSea
Terdesentralisasi dan Non-Custodial: OpenSea beroperasi di blockchain, terutama Ethereum, menggunakan smart contract untuk memfasilitasi transaksi peer-to-peer tanpa perantara.
Sebagai platform non-custodial, OpenSea tidak menyimpan aset pengguna; NFT dan dana tetap berada di dompet kripto pengguna, memberikan kontrol penuh kepada mereka.
Beragam Kategori NFT: OpenSea mendukung berbagai jenis NFT, termasuk seni digital, musik, koleksi, tanah virtual (seperti di metaverse), aset olahraga, nama domain, dan NFT utilitas seperti tiket keanggotaan. Platform ini menawarkan lebih dari 2 juta koleksi NFT yang dapat dijelajahi.
Interoperabilitas Blockchain: Awalnya berbasis Ethereum, OpenSea kini mendukung beberapa blockchain seperti Polygon, Solana, dan Klaytn, memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan biaya gas yang lebih rendah dibandingkan Ethereum pada saat jaringan padat.
Fitur untuk Kreator dan Kolektor:
Minting NFT: Kreator dapat membuat NFT (minting) langsung di platform, baik secara gratis melalui "lazy minting" (NFT baru dicetak saat dibeli) atau dengan membayar biaya gas untuk minting langsung.
Penjualan dan Lelang: Pengguna dapat menjual NFT dengan harga tetap atau melalui lelang, dengan opsi untuk menetapkan royalti untuk penjualan sekunder.
Eksplorasi: Pengguna dapat menjelajahi koleksi melalui kategori, filter (seperti harga, popularitas, atau blockchain), dan melihat statistik seperti volume penjualan, harga dasar (floor price), atau tren pasar.
Antarmuka Pengguna yang Ramah: OpenSea menawarkan antarmuka yang intuitif, cocok untuk pemula maupun pengguna berpengalaman, dengan fitur seperti pencarian, filter, dan analitik untuk melacak performa NFT.
Cara Kerja OpenSea
OpenSea berfungsi sebagai aggregator pasar NFT yang menghubungkan pembeli dan penjual melalui smart contract. Berikut langkah-langkah dasarnya:
Menghubungkan Dompet Kripto: Pengguna harus menghubungkan dompet kripto yang kompatibel seperti MetaMask, Coinbase Wallet, atau Trust Wallet.
Dompet ini digunakan untuk menyimpan NFT dan melakukan transaksi. Ether (ETH) adalah mata uang utama, tetapi OpenSea juga mendukung Wrapped Ether (wETH) dan lebih dari 150 token lainnya.
Membuat atau Membeli NFT:
Untuk membuat NFT, pengguna mengunggah file digital (gambar, video, musik, dll.), menambahkan detail seperti nama, deskripsi, dan atribut, lalu memilih blockchain untuk minting.
Untuk membeli, pengguna dapat menjelajahi koleksi, memfilter berdasarkan kategori atau harga, dan membeli langsung atau menawar melalui lelang.
Transaksi di Blockchain: Semua transaksi dicatat di blockchain, memastikan transparansi dan keamanan. Smart contract memastikan transaksi "atomic" (seluruh transaksi selesai atau dibatalkan sepenuhnya), sehingga mengurangi risiko penipuan.
Biaya: OpenSea mengenakan biaya layanan sebesar 2,5% dari harga jual, yang relatif kompetitif dibandingkan platform lain.
Biaya gas (untuk transaksi di blockchain) juga berlaku, meskipun bisa dihindari dengan lazy minting atau menggunakan blockchain seperti Polygon yang lebih murah.
Keunggulan dan Kekurangan OpenSea
Keunggulan OpenSea
Pionir dan Skala Besar: Sebagai pasar NFT pertama dan terbesar, OpenSea memiliki basis pengguna yang luas dan koleksi yang beragam, menjadikannya pusat utama untuk aktivitas NFT.
Aksesibilitas untuk Kreator: Proses minting yang mudah dan tanpa biaya awal (via lazy minting) memungkinkan siapa saja untuk menjadi kreator, tanpa perlu akreditasi khusus seperti di platform lain.
Transparansi dan Keamanan: Penggunaan blockchain dan smart contract (seperti Wyvern Protocol) memastikan transaksi aman dan dapat diverifikasi secara publik.
Dukungan Multi-Blockchain: Integrasi dengan Polygon dan Solana memberikan fleksibilitas dan mengurangi biaya transaksi dibandingkan hanya menggunakan Ethereum.
Royalti untuk Kreator: Kreator dapat menetapkan royalti otomatis untuk setiap penjualan sekunder, memastikan mereka terus mendapat keuntungan dari karya mereka.
Kekurangan dan Tantangan OpenSea
Biaya Gas Tinggi: Ketika menggunakan Ethereum, biaya gas bisa sangat tinggi saat jaringan sibuk, meskipun ini diatasi dengan dukungan Polygon dan Solana.
Masalah Keamanan: OpenSea pernah menghadapi insiden seperti peretasan (misalnya, pencurian NFT senilai $800.000 pada Januari 2022) dan kebocoran data email pada Juni 2022.
Selain itu, kasus insider trading yang melibatkan mantan kepala produk, Nate Chastain, pada 2021 menimbulkan kekhawatiran tentang kepercayaan.
Plagiarisme dan Penipuan: Platform ini sempat dikritik karena maraknya plagiarisme dan NFT palsu, terutama setelah kebijakan pada 2021 yang memungkinkan listing tanpa persetujuan.
Performa Platform: OpenSea sering mengalami masalah performa seperti API error, database lambat, dan gangguan layanan, yang dapat mengganggu pengalaman pengguna.
Sentralisasi vs. Desentralisasi: Meskipun berbasis blockchain, OpenSea sebagai perusahaan masih memiliki elemen sentralisasi, seperti kontrol atas kebijakan platform, yang membuatnya berbeda dari ideal desentralisasi penuh.
Peran OpenSea dalam Ekosistem NFT dan Metaverse
OpenSea memainkan peran penting dalam revolusi NFT dengan menyediakan platform yang memungkinkan kepemilikan digital yang terverifikasi dan transparan.
Dalam konteks metaverse, OpenSea mendukung perdagangan aset virtual seperti tanah dan item dalam dunia virtual (misalnya, di Decentraland atau The Sandbox), yang merupakan elemen kunci metaverse.
Koleksi populer seperti Bored Ape Yacht Club (BAYC) yang diperdagangkan di OpenSea juga menjadi simbol status di metaverse, memberikan akses eksklusif kepada pemiliknya untuk acara atau komunitas tertentu.
Perkembangan dan Masa Depan OpenSea
OpenSea telah mengalami pertumbuhan pesat, dengan volume perdagangan harian mencapai puncak $2,7 miliar pada Mei 2022, meskipun kemudian turun drastis akibat pasar kripto yang fluktuatif.
Platform ini juga telah memperluas fitur, seperti meluncurkan OpenSea Pro (sebelumnya Gem v2), sebuah aggregator NFT yang menampilkan listing dari lebih dari 170 pasar, menawarkan fitur canggih untuk pedagang profesional.
Namun, OpenSea menghadapi persaingan ketat dari platform seperti Blur, Magic Eden, dan Rarible, yang menawarkan biaya lebih rendah atau fitur lebih spesifik.
Untuk tetap relevan, OpenSea terus berinovasi, seperti menambahkan dukungan untuk Solana (diumumkan untuk pengguna beta tertutup pada April 2025) dan meningkatkan keamanan platform.
Sumber Informasi
- Investopedia. (2024). "What Is OpenSea?"
- Cointelegraph. (2023). "What is OpenSea and how to use it?"
- Wikipedia. (2021). "OpenSea". Diakses dari: https://en.wikipedia.org/wiki/OpenSea
- OpenSea Official Website. (2025). "About OpenSea"
- Forkast News. (2022). "What is OpenSea NFT marketplace and how did it get so big?"