Apa itu Proposal Arsitektur RISC-V di Ethereum, Projek Terbaru Ethereum

Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum, mengusulkan perubahan besar pada infrastruktur jaringan Ethereum melalui transisi dari Ethereum Virtual Machine (EVM) ke arsitektur RISC-V. 

Proposal ini diumumkan pada 20 April 2025 melalui forum Ethereum Magicians dan menjadi topik hangat di komunitas kripto karena potensinya untuk meningkatkan efisiensi, skalabilitas, dan masa depan Ethereum dalam ekosistem blockchain.

RISC-V di Ethereum
RISC-V di Ethereum

Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai proposal ini.

Apa itu RISC-V dan Mengapa Digunakan?

RISC-V adalah arsitektur set instruksi (Instruction Set Architecture atau ISA) berbasis prinsip Reduced Instruction Set Computer (RISC). 

Berbeda dengan arsitektur seperti x86 atau ARM yang bersifat proprietary dan memerlukan lisensi mahal, RISC-V bersifat open-source dan bebas biaya untuk digunakan. RISC-V pertama kali dikembangkan pada 2010 di University of California, Berkeley, oleh tim yang dipimpin oleh Prof. 

Krste Asanović, dengan tujuan menciptakan arsitektur sederhana, efisien, dan fleksibel untuk berbagai aplikasi, mulai dari mikrokontroler hingga sistem komputasi kinerja tinggi.

Keunggulan RISC-V

Keunggulan utama RISC-V yang relevan untuk Ethereum meliputi:

Efisiensi dan Kesederhanaan: RISC-V menggunakan set instruksi yang lebih kecil dan sederhana dibandingkan arsitektur CISC (Complex Instruction Set Computing) seperti x86. Ini memungkinkan eksekusi perintah yang lebih cepat dan hemat daya.

Fleksibilitas Open-Source: Karena sifatnya yang open-source, RISC-V memungkinkan komunitas global untuk berkontribusi pada pengembangannya, menjadikannya lebih adaptif terhadap kebutuhan teknologi modern seperti blockchain.

Eksekusi Langsung di Hardware: RISC-V dapat dijalankan langsung pada perangkat keras tanpa lapisan abstraksi yang berat, yang berpotensi meningkatkan kecepatan pemrosesan secara signifikan.

Konteks EVM dan Tantangannya

Ethereum Virtual Machine (EVM) adalah mesin virtual yang menjalankan smart contract di jaringan Ethereum. EVM bertanggung jawab untuk mengeksekusi bytecode yang dihasilkan dari kode smart contract yang ditulis dalam bahasa seperti Solidity. 

Namun, EVM memiliki beberapa keterbatasan yang telah menjadi tantangan utama bagi Ethereum:

Kecepatan Eksekusi Lambat: EVM dikenal lambat dalam mengeksekusi smart contract karena arsitekturnya yang kompleks dan abstraksi tingkat tinggi. Hal ini menyebabkan waktu transaksi yang lama, terutama saat jaringan sibuk. 

Skalabilitas Terbatas: Dengan meningkatnya adopsi Ethereum untuk decentralized applications (dApps) dan smart contract, EVM kesulitan menangani volume transaksi yang tinggi, yang sering kali menyebabkan kemacetan jaringan dan biaya gas yang mahal.  

Inefisiensi Pengembang: Pengembang sering menghadapi hambatan dalam mengoptimalkan smart contract karena keterbatasan EVM, seperti kebutuhan akan lapisan abstraksi tambahan dan kurangnya efisiensi dalam eksekusi kode.  

Detail Proposal RISC-V oleh Vitalik Buterin

Proposal Vitalik Buterin untuk mengganti EVM dengan arsitektur RISC-V bertujuan untuk mengatasi keterbatasan ini dan mempersiapkan Ethereum untuk masa depan yang lebih kompetitif di dunia blockchain. Berikut adalah poin-poin utama dari proposal tersebut:

Transisi Bytecode ke RISC-V:

Buterin mengusulkan untuk mengganti bytecode EVM saat ini dengan arsitektur RISC-V. Ini berarti smart contract di Ethereum akan dieksekusi menggunakan set instruksi RISC-V, yang lebih ringan dan cepat.  

RISC-V memungkinkan eksekusi langsung di hardware, menghilangkan beberapa lapisan abstraksi yang ada di EVM. Dengan demikian, eksekusi smart contract dapat menjadi hingga 10 kali lebih efisien, sebagaimana disebutkan dalam diskusi komunitas di X.  

Kompatibilitas dengan Kontrak Lama:

Salah satu tantangan utama dalam transisi ini adalah memastikan kompatibilitas dengan smart contract yang sudah ada. Buterin mencatat bahwa kontrak lama akan tetap didukung melalui mekanisme biner dan interpreter, sehingga pengembang tidak perlu menulis ulang aplikasi mereka.  

Pendekatan ini mirip dengan strategi Ethereum sebelumnya dalam upgrade besar seperti hard fork London, di mana kompatibilitas ke belakang selalu menjadi prioritas untuk menjaga ekosistem tetap stabil. 

Meningkatkan Kecepatan dan Skalabilitas:

Dengan RISC-V, eksekusi smart contract diperkirakan dapat menjadi 100 kali lebih cepat, menurut beberapa diskusi di komunitas Ethereum. 

Hal ini akan secara signifikan meningkatkan throughput transaksi dan mengurangi kemacetan jaringan.  

Skalabilitas lapisan eksekusi Ethereum akan meningkat, memungkinkan jaringan untuk menangani lebih banyak transaksi per detik (TPS), yang sangat penting untuk bersaing dengan blockchain lain seperti Solana atau Polkadot

Manfaat bagi Pengembang:

Transisi ke RISC-V juga bertujuan untuk mengurangi hambatan yang dihadapi pengembang. Arsitektur yang lebih sederhana dan efisien akan mempermudah pengembangan dApps dan smart contract, sehingga menarik lebih banyak pengembang untuk bergabung dengan ekosistem Ethereum.  

Selain itu, karena RISC-V adalah open-source, pengembang dapat lebih mudah mengakses alat dan sumber daya yang diperlukan untuk inovasi tanpa terbebani biaya lisensi. 

Persiapan untuk Masa Depan:

Buterin percaya bahwa perubahan ini akan membuat Ethereum lebih siap menghadapi masa depan, terutama dengan meningkatnya persaingan di sektor kontrak pintar. 

Dengan efisiensi yang lebih tinggi, Ethereum dapat mempertahankan dominasinya di ekosistem blockchain, terutama di sektor decentralized finance (DeFi) dan NFT.  

Dampak Potensial terhadap Ethereum

Proposal ini memiliki beberapa dampak potensial yang signifikan:

Harga ETH: Beberapa analis di X memperkirakan bahwa jika transisi ini berhasil, harga ETH bisa melonjak hingga melampaui $10.000. 

Ini didorong oleh meningkatnya kepercayaan investor terhadap kemampuan Ethereum untuk menangani lebih banyak transaksi dan menarik lebih banyak pengguna. 

Adopsi yang Lebih Luas: Dengan eksekusi yang lebih cepat dan biaya transaksi yang berpotensi lebih rendah, Ethereum dapat menarik lebih banyak pengguna dan pengembang, memperkuat posisinya sebagai platform kontrak pintar terdepan.  

Persaingan dengan Blockchain Lain: Peningkatan skalabilitas dan efisiensi akan membuat Ethereum lebih kompetitif dibandingkan blockchain lain yang sudah memiliki keunggulan dalam hal kecepatan, seperti Solana atau Avalanche.

Tantangan dan Risiko

Meskipun proposal ini menjanjikan, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi:

Kompleksitas Transisi: Mengganti EVM dengan RISC-V adalah proses yang rumit dan memakan waktu. Ada risiko bug atau ketidakcocokan yang dapat mengganggu operasi jaringan. 

Resistensi Komunitas: Sebagian komunitas mungkin menentang perubahan ini karena kekhawatiran akan stabilitas jaringan atau biaya migrasi bagi pengembang. Proses Ethereum Improvement Proposal (EIP) memerlukan konsensus komunitas, yang bisa menjadi hambatan jika ada perbedaan pendapat. 

Persaingan Ekosistem: Sementara Ethereum fokus pada transisi ini, blockchain lain mungkin memanfaatkan waktu untuk memperkuat posisi mereka di pasar.

Konteks dengan Upgrade Ethereum Lain

Proposal RISC-V ini datang pada saat Ethereum sedang bersiap untuk upgrade lain, seperti “Pectra” yang dijadwalkan pada 7 Mei 2025. 

Pectra akan fokus pada peningkatan skalabilitas dan pengalaman pengguna, yang menunjukkan bahwa transisi ke RISC-V adalah bagian dari strategi jangka panjang Ethereum untuk terus berinovasi. 

Selain itu, sejarah Ethereum menunjukkan bahwa jaringan ini sering kali berhasil menangani upgrade besar, seperti EIP-1559 pada hard fork London, yang memperkenalkan mekanisme pembakaran biaya dasar untuk mengurangi inflasi ETH.

Kesimpulan

Proposal Vitalik Buterin untuk mengadopsi arsitektur RISC-V di Ethereum adalah langkah ambisius untuk mengatasi keterbatasan EVM dan mempersiapkan jaringan untuk masa depan. 

Dengan potensi untuk meningkatkan kecepatan eksekusi smart contract hingga 100 kali lipat, mengurangi biaya transaksi, dan menarik lebih banyak pengembang, transisi ini dapat memperkuat dominasi Ethereum di sektor kontrak pintar. 

Namun, keberhasilannya akan bergantung pada kemampuan komunitas untuk mengatasi tantangan teknis dan mencapai konsensus. Jika berhasil, langkah ini bisa menjadi titik balik yang membawa Ethereum ke level baru dalam hal efisiensi dan adopsi global.

Sumber Informasi:

  • Posts on X discussing Vitalik Buterin’s proposal and its implications.  
  • Sekilas Tentang Arsitektur Open Source RISC-V – Glosarium Digital Amoeba - docs.digitalamoeba.id 
  • Artikel Mikroprosesor RISC - V - UR - raharja.ac.id  
  • Apa itu EIP (Ethereum Improvement Proposal)? - www.gate.io  
  • Menilik Ethereum Improvement Proposal dan Manfaatnya bagi Ethereum - pluang.com 

caritau.info
caritau.info Caritau.info memberikan informasi seputar dunia cryptocurrency dan pasar forex yang diambil dari berbagai sumber media yang kredibel dari dalam dan luar negeri