SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) adalah sistem jaringan internasional yang memungkinkan bank dan lembaga keuangan di seluruh dunia untuk mengirim dan menerima informasi transaksi keuangan secara aman, standar, dan efisien.
Didirikan pada tahun 1973, SWIFT berbasis di La Hulpe, Belgia, dan hingga kini menjadi tulang punggung komunikasi keuangan global.
![]() |
SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) |
Berikut adalah analisis mendalam tentang SWIFT, termasuk fungsi, cara kerja, kelebihan, kelemahan, dan relevansinya dalam konteks ekonomi global.
1. Sejarah dan Tujuan SWIFT
SWIFT didirikan untuk mengatasi masalah dalam komunikasi antar bank pada era 1960-an, ketika transaksi internasional dilakukan melalui telex, sebuah metode yang lambat, tidak aman, dan rentan terhadap kesalahan.
Sebelum SWIFT, bank harus berkomunikasi secara manual melalui pesan teks yang tidak terstandarisasi, menyebabkan inefisiensi dan risiko kesalahan tinggi.
Tujuan utama SWIFT adalah:
- Menyediakan sistem komunikasi yang aman dan terstandardisasi untuk transfer informasi keuangan.
- Meningkatkan efisiensi dalam transaksi lintas negara.
- Mengurangi risiko kesalahan manusia dalam pengiriman pesan keuangan.
SWIFT tidak mentransfer uang secara langsung, melainkan bertindak sebagai perantara yang mengirimkan pesan terenkripsi antara bank untuk memfasilitasi transfer dana, pembayaran, atau instruksi keuangan lainnya.
Hingga 2025, lebih dari 11.000 lembaga keuangan di lebih dari 200 negara menggunakan SWIFT, menangani miliaran pesan setiap tahun.
2. Cara Kerja SWIFT
SWIFT berfungsi sebagai jaringan pesan yang menghubungkan bank dan lembaga keuangan. Berikut adalah langkah-langkah dasar cara kerja SWIFT:
Pengiriman Pesan:
Bank pengirim (misalnya, bank di Indonesia) membuat pesan dalam format standar SWIFT, seperti MT103 (untuk transfer pembayaran tunggal), yang berisi detail transaksi seperti jumlah, mata uang, penerima, dan nomor rekening.
Pesan ini dienkripsi untuk keamanan dan dikirim melalui jaringan SWIFT.
Kode Identifikasi:
Setiap lembaga keuangan yang tergabung dalam SWIFT memiliki kode unik yang disebut BIC (Bank Identifier Code) atau sering disebut kode SWIFT. Contoh: Kode SWIFT untuk Bank Mandiri adalah BMRIIDJA.
Kode ini memastikan bahwa pesan dikirim ke bank yang tepat.
Rute dan Verifikasi:
Pesan dikirim melalui jaringan SWIFT yang aman, yang menggunakan server terpusat untuk merutekan pesan ke bank penerima.
Bank penerima memverifikasi pesan dan memproses transaksi, biasanya melalui sistem kliring atau penyelesaian lokal.
Penyelesaian Dana:
Setelah pesan diterima, bank penerima mengkreditkan dana ke rekening penerima. Transfer dana sebenarnya dilakukan melalui sistem penyelesaian seperti Fedwire (AS) atau SEPA (Eropa), bukan melalui SWIFT langsung.
Contoh: Jika seseorang di Indonesia mengirim $10.000 ke rekening di AS, bank di Indonesia akan mengirim pesan SWIFT ke bank AS dengan detail transaksi. Bank AS kemudian mengkreditkan dana tersebut setelah menerima instruksi.
3. Kelebihan dan Kekurangan SWIFT
Kelebihan SWIFT
Keamanan Tinggi: SWIFT menggunakan enkripsi tingkat tinggi dan protokol keamanan untuk melindungi data transaksi. Ini menjadikannya salah satu sistem paling tepercaya di dunia.
Standarisasi: Format pesan SWIFT (seperti MT dan MX) memastikan bahwa semua bank berbicara dalam "bahasa" yang sama, mengurangi risiko kesalahan.
Jangkauan Global: SWIFT menghubungkan ribuan bank di seluruh dunia, menjadikannya infrastruktur utama untuk perdagangan dan keuangan internasional.
Keandalan: Sistem ini memiliki uptime hampir 100%, dengan kemampuan untuk menangani volume transaksi yang sangat besar.
Kelemahan SWIFT
Biaya Tinggi: Transaksi melalui SWIFT sering kali mahal karena biaya yang dikenakan oleh bank perantara (correspondent banks). Pengguna akhir bisa membayar $20-$50 per transfer, tergantung pada bank dan rute.
Waktu Proses: Meskipun lebih cepat dibandingkan metode lama, transfer SWIFT masih bisa memakan waktu 1-5 hari kerja, terutama jika melibatkan banyak bank perantara.
Ketergantungan pada Bank Perantara: Jika bank pengirim dan penerima tidak memiliki hubungan langsung, transfer harus melalui bank perantara, yang menambah biaya dan waktu.
Vulnerabilitas Geopolitik: SWIFT telah menjadi alat politik. Misalnya, pada 2022, beberapa bank Rusia dikeluarkan dari SWIFT sebagai sanksi atas invasi Ukraina, menunjukkan bahwa sistem ini dapat digunakan untuk tekanan geopolitik.
Persaingan dengan Teknologi Baru: Teknologi seperti blockchain (contoh: RippleNet) menawarkan alternatif yang lebih cepat dan murah, menantang dominasi SWIFT.
4. Relevansi SWIFT dalam Konteks Bitcoin dan Fiat
Mengingat diskusi sebelumnya tentang Bitcoin dan fiat menurut Michael Saylor, SWIFT menjadi titik lemah yang sering dikritik dalam sistem fiat.
Saylor, misalnya, menyoroti bahwa transfer fiat melalui SWIFT lambat dan mahal, kontras dengan Bitcoin yang memungkinkan transaksi peer-to-peer instan dengan biaya lebih rendah (meskipun dengan volatilitas harga).
SWIFT, sebagai bagian dari infrastruktur fiat, menjadi simbol inefisiensi yang ingin diatasi oleh teknologi blockchain.
Namun, SWIFT tidak tinggal diam. Pada 2023, SWIFT mulai bereksperimen dengan teknologi blockchain untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi, termasuk proyek seperti SWIFT gpi (Global Payments Innovation), yang mempercepat transaksi hingga selesai dalam hitungan jam, bukan hari.
5. Masa Depan SWIFT
SWIFT menghadapi tantangan dari teknologi baru seperti blockchain dan mata uang digital bank sentral (CBDC).
Namun, dengan jangkauan globalnya yang luas dan kepercayaan yang telah terbangun selama puluhan tahun, SWIFT tetap relevan. Inisiatif seperti SWIFT gpi dan kolaborasi dengan fintech menunjukkan bahwa sistem ini beradaptasi untuk tetap kompetitif.
Namun, jika teknologi seperti Bitcoin atau CBDC menjadi lebih mainstream, dominasi SWIFT bisa terancam.
Kesimpulan
SWIFT adalah jaringan komunikasi keuangan global yang memainkan peran kunci dalam sistem moneter fiat, memungkinkan transfer lintas negara yang aman dan terstandarisasi.
Meskipun memiliki keunggulan dalam keamanan dan jangkauan, SWIFT juga menghadapi kritik atas biaya, kecepatan, dan kerentanan geopolitik.
Dalam konteks Bitcoin vs fiat, SWIFT menjadi simbol inefisiensi sistem tradisional yang ingin diatasi oleh teknologi baru. Di sisi lain, ambisi negara seperti Tiongkok untuk membangun alternatif seperti CIPS menunjukkan bahwa SWIFT harus terus berinovasi untuk mempertahankan relevansinya.
Sumber :
- SWIFT Official Website: www.swift.com
- Investopedia: "What Is the SWIFT Banking System?" (Diakses pada 14 April 2025)
- Reuters: "SWIFT Sets Out Blueprint for Central Bank Digital Currency Network" (Oktober 2023)
- Financial Times: "China’s CIPS: A Potential Alternative to SWIFT" (Artikel terkait perkembangan CIPS hingga 2024)
- Bitcoin Policy Institute: Diskusi tentang kritik terhadap sistem fiat, termasuk SWIFT (Relevan dengan pandangan Michael Saylor)