Tesla, Inc. adalah perusahaan teknologi dan otomotif Amerika yang didirikan pada 2003 oleh Martin Eberhard dan Marc Tarpenning, meskipun Elon Musk sering dianggap sebagai tokoh utama setelah bergabung sebagai investor dan ketua pada 2004.
![]() |
tesla logo |
Berbasis di Austin, Texas, Tesla dikenal sebagai pelopor dalam industri kendaraan listrik (EV) dan teknologi energi berkelanjutan.
Berikut penjelasan lebih dalam tentang Tesla dan apa kaitannya dengan cryptocurrency:
Fokus Bisnis
Kendaraan Listrik (EV):
Tesla memproduksi mobil listrik berperforma tinggi seperti Model S, Model 3, Model X, Model Y, dan Cybertruck. Model 3 adalah salah satu EV terlaris di dunia berkat harganya yang relatif terjangkau dan jangkauan baterai yang kompetitif.
Tesla juga sedang mengembangkan Tesla Semi (truk listrik) dan Tesla Roadster generasi baru yang diklaim sebagai mobil tercepat di dunia.
Teknologi Baterai dan Penyimpanan Energi:
Tesla mengembangkan baterai lithium-ion melalui divisi Tesla Energy. Produk seperti Powerwall (untuk rumah) dan Megapack (untuk utilitas) digunakan untuk menyimpan energi dari sumber terbarukan seperti tenaga surya.
Tesla juga membangun Gigafactory di berbagai lokasi, seperti Nevada, Shanghai, dan Berlin, untuk memproduksi baterai dan kendaraan secara massal.
Energi Terbarukan:
Tesla mengakuisisi SolarCity pada 2016 untuk memperluas bisnis ke energi surya. Mereka menawarkan panel surya dan Solar Roof, sebuah atap dengan panel surya terintegrasi, untuk menghasilkan listrik ramah lingkungan.
Teknologi Otonom:
Tesla terkenal dengan sistem Autopilot dan sedang mengembangkan teknologi Full Self-Driving (FSD). FSD bertujuan menciptakan mobil yang bisa mengemudi sendiri tanpa intervensi manusia, meskipun teknologi ini masih menghadapi tantangan regulasi dan teknis.
Kecerdasan Buatan dan Robotika:
Tesla berinvestasi dalam AI untuk mendukung FSD dan proyek lain seperti Tesla Bot (Optimus), sebuah robot humanoid yang dirancang untuk membantu manusia dalam tugas-tugas sehari-hari.
Inovasi dan Dampak
Pergeseran Pasar Otomotif: Tesla mempopulerkan kendaraan listrik dan memaksa perusahaan otomotif tradisional seperti Ford dan GM untuk mempercepat transisi mereka ke EV.
Infrastruktur Pengisian Daya: Tesla memiliki jaringan Supercharger global, dengan lebih dari 50.000 stasiun pengisian cepat per 2025, memudahkan perjalanan jarak jauh dengan EV.
Keberlanjutan: Tesla mendorong penggunaan energi terbarukan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.
Keuangan dan Skala
Tesla adalah salah satu perusahaan otomotif paling bernilai di dunia. Pada 2024, kapitalisasi pasarnya sempat melampaui $1 triliun, meskipun fluktuatif.
Tesla mengirimkan lebih dari 1,8 juta kendaraan pada 2024, dengan target pertumbuhan agresif di tahun-tahun berikutnya. Perusahaan ini juga menghasilkan keuntungan besar dari penjualan kredit karbon kepada perusahaan lain.
Tantangan
Persaingan: Tesla menghadapi kompetisi ketat dari perusahaan seperti BYD (China), Volkswagen, dan startup EV seperti Rivian dan Lucid.
Produksi dan Rantai Pasok: Gangguan rantai pasok global, terutama untuk chip dan bahan baku baterai seperti lithium, sering memengaruhi produksi.
Kontroversi: Elon Musk, sebagai CEO, sering menjadi sorotan karena pernyataan kontroversialnya, yang kadang memengaruhi harga saham Tesla. Selain itu, ada kritik terkait kondisi kerja di beberapa pabrik Tesla.
Budaya dan Visi
Tesla memiliki budaya kerja yang intens, dengan fokus pada inovasi cepat dan efisiensi. Visi Elon Musk untuk Tesla adalah mempercepat transisi dunia ke energi berkelanjutan, sekaligus menjadi perusahaan teknologi terdepan, bukan hanya pembuat mobil.
Tesla dan Cryptocurrency
Tesla, Inc. memiliki sejarah yang cukup dinamis dengan cryptocurrency, terutama Bitcoin dan Dogecoin, yang dipengaruhi oleh visi Elon Musk sebagai CEO. Berikut adalah gambaran hubungan Tesla dengan cryptocurrency:
Investasi dan Kepemilikan Bitcoin
Tesla pertama kali membuat gebrakan pada Februari 2021 dengan membeli Bitcoin senilai $1,5 miliar, yang pada saat itu sekitar 7,5% dari cadangan kas perusahaan.
Langkah ini dimaksudkan untuk diversifikasi portofolio dan memungkinkan pembayaran dengan Bitcoin untuk produknya.
Pengumuman ini mendorong harga Bitcoin melonjak, mencapai lebih dari $44.000. Namun, pada Mei 2021, Tesla menghentikan penerimaan Bitcoin untuk pembelian mobil, dengan alasan kekhawatiran lingkungan terkait konsumsi energi tinggi dari penambangan Bitcoin, yang bergantung pada bahan bakar fosil seperti batu bara.
Musk menyatakan Tesla akan kembali menerima Bitcoin jika setidaknya 50% energi penambangan berasal dari sumber terbarukan, sebuah ambang batas yang menurut analisis Bloomberg Intelligence pada 2023 telah tercapai.
Pada 2022, Tesla menjual 75% dari kepemilikan Bitcoin-nya seharga $936 juta, dengan harga per koin sekitar $20.000, lebih rendah dari harga beli awal, sehingga mengalami kerugian sekitar $200 juta.
Hingga Q3 2024, Tesla masih memiliki 11.509 BTC, senilai sekitar $765 juta, menjadikannya salah satu pemegang Bitcoin terbesar di antara perusahaan publik AS, meskipun hanya menyumbang kurang dari 1% dari kapitalisasi pasarnya ($705 miliar).
Pada Oktober 2024, Tesla memindahkan Bitcoin senilai $765 juta ke dompet yang tidak dikenal, memicu spekulasi, tetapi laporan keuangan Q3 2024 mengkonfirmasi bahwa ini hanyalah reorganisasi internal, bukan penjualan.
Perubahan aturan akuntansi digital assets pada awal 2025 memungkinkan Tesla melaporkan keuntungan $600 juta dari Bitcoin karena penilaian mark-to-market, meningkatkan laba per saham sebesar 68 sen.
Penerimaan Dogecoin
Tesla mulai menerima Dogecoin untuk pembelian produk tertentu di Tesla Shop pada Januari 2022.
Dogecoin, yang didukung oleh Musk sebagai "memecoin" favoritnya, dapat digunakan untuk membeli barang seperti merchandise, tetapi pembelian ini bersifat final tanpa pengembalian atau pembatalan. Tesla hanya menerima Dogecoin, bukan cryptocurrency lain, dan pembayaran harus dilakukan melalui dompet Dogecoin resmi Tesla, dengan proses yang dapat memakan waktu hingga enam jam untuk konfirmasi jaringan.
Dampak Pasar dan Kontroversi
Langkah Tesla di dunia crypto sering memengaruhi pasar. Investasi awal $1,5 miliar pada 2021 mendorong harga Bitcoin naik lebih dari 25%, tetapi keputusan untuk menghentikan pembayaran Bitcoin menyebabkan penurunan harga sebesar 10%.
Musk dikenal memiliki pengaruh besar di pasar crypto melalui pernyataan dan cuitannya di media sosial, yang kadang memicu volatilitas.
Misalnya, cuitannya tentang Bitcoin dan Dogecoin sering kali menggerakkan harga, menimbulkan pertanyaan apakah ini merupakan bentuk manipulasi pasar.
Tesla juga menghadapi kritik. Seorang investor Islandia pada 2022 mengusulkan agar Tesla menjual semua aset crypto-nya karena volatilitas dan dampak lingkungan, tetapi Tesla meminta SEC untuk tidak mengadakan voting atas usulan ini, dengan alasan keputusan tersebut seharusnya ada di tangan manajemen.
Selain itu, ada penipuan yang mengeksploitasi nama Tesla, seperti "TeslaCoin" palsu yang beredar di Eropa, Kanada, dan Australia pada 2022, merugikan korban setidaknya $250 per orang.
Konteks Politik dan Masa Depan
Hubungan Tesla dengan crypto juga dipengaruhi oleh dinamika politik AS. Setelah kemenangan Donald Trump pada November 2024, harga Bitcoin melonjak lebih dari 50%, mencapai $106.000 pada Januari 2025, didorong oleh janji Trump untuk menjadikan AS sebagai "ibu kota crypto" dan menciptakan cadangan strategis Bitcoin.
Musk, yang merupakan pendukung utama Trump dan penasihat di Gedung Putih, kemungkinan mendapat manfaat dari kebijakan pro-crypto ini, yang dapat memperkuat posisi Tesla di sektor ini.
Namun, ada risiko. Volatilitas crypto dapat memengaruhi stabilitas keuangan Tesla, seperti terlihat dari kerugian $101 juta akibat fluktuasi Bitcoin pada 2021.
Beberapa investor khawatir keterkaitan Tesla dengan crypto dapat membuat performa sahamnya lebih tidak terprediksi, meskipun perusahaan seperti Tesla dan Lamborghini melihat potensi dalam menerima pembayaran crypto untuk menarik pelanggan yang paham teknologi.
Sumber Informasi
- Situs resmi Tesla: www.tesla.com
- Laporan tahunan Tesla (Tesla Investor Relations)
- Laporan keuangan Tesla Q3 2024 dan berita dari Forbes, CNBC, dan Fortune
- Analisis pasar crypto dari Bloomberg Intelligence dan Bitcoin Treasuries
- Artikel berita dari Reuters, Bloomberg, dan TechCrunch tentang perkembangan Tesla hingga 2025
- Data pasar dari Statista dan International Energy Agency (IEA) mengenai penjualan EV dan infrastruktur pengisian daya.