The Sandbox adalah platform dunia virtual berbasis blockchain yang memungkinkan pengguna untuk membuat, memiliki, dan memonetisasi pengalaman bermain mereka menggunakan teknologi blockchain, khususnya jaringan Ethereum.
Diluncurkan pada tahun 2011 oleh Arthur Madrid dan Sebastien Borget melalui perusahaan Pixowl, The Sandbox awalnya adalah game mobile yang sukses dengan lebih dari 40 juta unduhan melalui The Sandbox (2011) dan The Sandbox Evolution (2016).
![]() |
The Sandbox, Platform dunia virtual |
Pada tahun 2018, platform ini beralih ke ekosistem blockchain dengan visi untuk memberikan kepemilikan sejati kepada pengguna atas kreasi mereka dalam bentuk Non-Fungible Token (NFT), sekaligus menantang dominasi platform game tradisional seperti Minecraft dan Roblox.
Karakteristik Utama The Sandbox
Desentralisasi dan Kepemilikan Digital
The Sandbox menggunakan blockchain Ethereum untuk memastikan bahwa pengguna memiliki kepemilikan penuh atas aset digital mereka.
Berbeda dengan game tradisional di mana pengembang mengontrol konten, di The Sandbox, pengguna dapat membuat, memiliki, dan memperdagangkan aset sebagai NFT, yang memberikan keamanan, keaslian, dan hak kepemilikan yang terverifikasi.
User-Generated Content (UGC)
The Sandbox berfokus pada konten buatan pengguna. Pemain dapat membuat pengalaman bermain, aset digital, dan dunia virtual menggunakan alat seperti VoxEdit (untuk membuat aset 3D berbasis voxel) dan Game Maker (untuk membangun game tanpa perlu keahlian coding).
Aset ini kemudian dapat diperdagangkan di Marketplace The Sandbox.
Ekonomi Play-to-Earn
The Sandbox memperkenalkan model play-to-earn, di mana pemain dapat menghasilkan pendapatan dengan membuat dan memonetisasi konten, bermain game, atau memperdagangkan aset.
Ini menciptakan ekonomi virtual yang dinamis di mana kreator, pemain, dan pemilik tanah virtual (LAND) saling berinteraksi.
Estetika Voxel
Dunia The Sandbox dibangun menggunakan voxel (piksel 3D), memberikan tampilan yang mirip dengan Minecraft atau Roblox.
Gaya visual ini sengaja dipilih untuk memberikan nuansa yang familiar bagi pemain dari platform tersebut, sekaligus mengurangi kritik terhadap realisme yang sering dihadapi platform metaverse.
Interoperabilitas dan Ekosistem Blockchain
The Sandbox mendukung beberapa blockchain, termasuk Ethereum dan Polygon, yang memungkinkan transaksi lebih cepat dan biaya lebih rendah.
Aset dalam bentuk NFT (berbasis ERC-721 dan ERC-1155) dapat diperdagangkan di pasar seperti OpenSea, memberikan fleksibilitas kepada pengguna.
Komponen Utama The Sandbox
The Sandbox memiliki tiga produk utama yang saling terintegrasi untuk menciptakan ekosistem yang lengkap:
VoxEdit: Perangkat lunak untuk membuat dan menganimasikan aset 3D berbasis voxel, seperti karakter, hewan, atau peralatan, yang kemudian dapat dijual sebagai NFT.
Marketplace: Platform untuk mengunggah, mempublikasikan, dan menjual kreasi pengguna dalam bentuk NFT, termasuk avatar, peralatan, dan aset lainnya.
Game Maker: Alat yang memungkinkan pengguna membuat game atau pengalaman interaktif tanpa keahlian coding, menggunakan aset yang telah dibuat.
Token The Sandbox
Selain itu, The Sandbox menggunakan beberapa jenis token untuk mendukung ekonominya:
SAND: Token ERC-20 yang menjadi mata uang utama untuk transaksi di platform, seperti membeli aset, bermain game, atau menyesuaikan avatar.
LAND: Token ERC-721 yang mewakili tanah virtual di metaverse The Sandbox. Pengguna dapat membeli LAND untuk membangun pengalaman atau game di atasnya.
ASSETS: Token ERC-1155 yang dibuat oleh pengguna, digunakan sebagai elemen pembangunan dalam game, seperti karakter atau peralatan.
ESTATE: Kombinasi beberapa LAND untuk membentuk area yang lebih besar, sering digunakan untuk proyek yang lebih kompleks.
Cara Kerja The Sandbox
The Sandbox beroperasi sebagai dunia virtual di mana pengguna dapat berinteraksi melalui avatar mereka. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam ekosistemnya:
Membeli LAND: Pengguna dapat membeli LAND melalui penjualan resmi di situs The Sandbox atau pasar sekunder seperti OpenSea. LAND ini adalah dasar untuk membangun pengalaman.
Membuat Aset: Menggunakan VoxEdit, pengguna membuat aset digital (misalnya karakter atau bangunan) yang kemudian dapat diunggah ke Marketplace sebagai NFT.
Membangun Pengalaman: Dengan Game Maker, pengguna dapat merancang game atau pengalaman interaktif di LAND mereka, menggunakan aset yang telah dibuat.
Monetisasi: Pengguna dapat memonetisasi LAND atau aset mereka dengan menjualnya di Marketplace, menyewakan LAND, atau mengenakan biaya untuk pengalaman yang mereka buat.
Bermain dan Berinteraksi: Pemain dapat menjelajahi dunia virtual, menyelesaikan misi, berinteraksi dengan komunitas, atau menghadiri acara virtual seperti konser.
Keunggulan dan kekurangan the Sandboc
Keunggulan The Sandbox
Kepemilikan Sejati: Blockchain memastikan bahwa pengguna memiliki kontrol penuh atas aset mereka, bahkan jika platform ditutup.
Ekonomi Kreatif: Model play-to-earn memungkinkan pengguna menghasilkan pendapatan nyata melalui kreativitas mereka, seperti menjual NFT atau menyewakan LAND.
Kemitraan Besar: The Sandbox telah bermitra dengan lebih dari 165 merek terkenal, seperti Snoop Dogg, Gucci, The Walking Dead, Atari, dan Ubisoft, untuk menciptakan pengalaman berbasis voxel. Misalnya, Atari membangun taman hiburan virtual bertema Rollercoaster Tycoon.
Aksesibilitas: Alat seperti Game Maker memungkinkan pengguna tanpa keahlian teknis untuk berkreasi, menjadikan platform ini inklusif bagi pemula.
Potensi Bisnis: Bisnis dapat memanfaatkan The Sandbox untuk membangun kehadiran virtual, mengadakan acara, atau memasarkan produk mereka di metaverse.
Kekurangan dan Tantangan The Sandbox
Biaya Transaksi: Meskipun mendukung Polygon, transaksi di Ethereum sering kali mahal karena biaya gas yang tinggi, terutama saat jaringan sibuk.
Adopsi dan Skala: Meskipun memiliki hype besar pada 2021-2022, jumlah pengguna aktif harian The Sandbox menurun drastis setelah pasar NFT melemah. Data dari DappRadar (Februari 2023) menunjukkan hanya sekitar 32 dompet aktif harian dengan volume perdagangan rendah.
Persaingan: The Sandbox bersaing dengan platform seperti Decentraland, Roblox, dan Minecraft, yang memiliki basis pengguna lebih besar dan pengalaman yang lebih mapan.
Aksesibilitas Teknologi: Untuk pengalaman penuh, pengguna memerlukan dompet kripto dan pemahaman dasar tentang blockchain, yang dapat menjadi hambatan bagi pengguna awam.
Kritik Lingkungan: Penggunaan blockchain Ethereum menuai kritik karena konsumsi energi yang tinggi, meskipun The Sandbox telah mencoba mengatasi ini dengan mendukung jaringan yang lebih hemat energi seperti Polygon.
Peran The Sandbox dalam Metaverse
The Sandbox adalah salah satu pelopor dalam metaverse berbasis blockchain, menawarkan ruang bagi individu dan bisnis untuk berinovasi.
Platform ini mendefinisikan ulang cara pengguna berinteraksi dengan dunia virtual dengan menggabungkan elemen game, sosial, dan ekonomi digital.
Misalnya, merek seperti Gucci Vault telah berkolaborasi dengan The Sandbox untuk menciptakan pengalaman virtual, sementara musisi seperti Snoop Dogg mengadakan konser virtual.
Dengan pendanaan sebesar $93 juta pada 2021 dari investor seperti Animoca Brands dan rencana ekspansi ke platform mobile, The Sandbox memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di metaverse, meskipun tantangan seperti adopsi massal dan persaingan tetap ada.
Sumber Informasi
- The Sandbox Official Website. (2024). "Welcome to The Sandbox Metaverse". https://www.sandbox.game
- Medium - The Sandbox. (2021). "What Is The Sandbox? Discover the Sandbox Metaverse".
- Elevation Blog. "Meta-virtual worlds: An overview of The Sandbox".
- HackerNoon. (2020). "The Sandbox: A Decentralized Virtual Gaming World".