Warren Buffett yang selalu menjadi contoh kesuksesan trading di saham, memberikan pernyataan yang mungkin bisa menenangkan para investor cryptocurrency dan saham.
Pernyataan Warren Buffett, “Saat membeli saham, Anda harus siap menghadapi kemungkinan penurunan harga hingga 50% atau lebih - dan merasa nyaman dengan hal tersebut,” mencerminkan salah satu prinsip inti dari filosofi investasinya yang berfokus pada ketahanan emosional, pemahaman mendalam tentang nilai intrinsik, dan pandangan jangka panjang.
Mari kita uraikan pernyataan ini secara rinci:
![]() |
Warren Buffett |
1. Konteks Filosofi Investasi Buffett
Warren Buffett adalah seorang investor value investing, yang berarti ia membeli saham berdasarkan keyakinan bahwa perusahaan tersebut memiliki nilai intrinsik yang lebih tinggi daripada harga pasar saat ini.
Namun, ia juga menyadari bahwa pasar saham bersifat fluktuatif dan sering kali tidak rasional dalam jangka pendek. Harga saham bisa turun drastis karena berbagai alasan sentimen pasar, berita negatif, atau faktor ekonomi makro, meskipun nilai fundamental perusahaan tetap solid. Pernyataan ini menekankan pentingnya mempersiapkan diri untuk volatilitas tersebut.
2. Penurunan Saham
Buffett mengingatkan investor bahwa penurunan harga saham yang signifikan bukanlah hal yang tidak biasa. Bahkan saham perusahaan yang sangat baik pun bisa mengalami koreksi besar. Misalnya:
Selama krisis finansial 2008-2009, banyak saham blue-chip anjlok lebih dari 50%, termasuk beberapa yang ada di portofolio Berkshire Hathaway, perusahaan Buffett.
Penurunan ini bisa terjadi meskipun perusahaan tersebut tetap menghasilkan laba atau memiliki prospek jangka panjang yang kuat.
Dengan menyatakan "50% atau lebih," Buffett menyiapkan investor untuk skenario terburuk. Ini bukan prediksi, melainkan pengakuan bahwa pasar saham tidak selalu mencerminkan nilai riil perusahaan dalam jangka pendek.
3. Disiplin Emosional
Bagian ini adalah inti dari pernyataan Buffett dan menunjukkan pentingnya disiplin emosional. Merasa nyaman dengan penurunan harga berarti:
Kepastian dalam Analisis Anda: Anda telah melakukan riset mendalam dan yakin bahwa saham yang Anda beli undervalued (di bawah nilai intrinsiknya). Jika harganya turun, Anda melihatnya sebagai peluang, bukan bencana.
Fokus Jangka Panjang: Buffett sering mengatakan bahwa ia membeli saham dengan mindset memegangnya selamanya. Jika Anda percaya pada pertumbuhan perusahaan dalam 10 atau 20 tahun, fluktuasi jangka pendek tidak akan menggoyahkan Anda.
Ketidakpedulian terhadap Volatilitas: Penurunan 50% hanyalah "noise" pasar bagi Buffett, bukan indikator bahwa investasi Anda salah, selama fundamental perusahaan tetap kuat.
Contoh konkret: Ketika Buffett membeli saham American Express pada 1960-an setelah skandal Salad Oil yang membuat harganya jatuh, ia tetap tenang karena memahami nilai jangka panjang perusahaan tersebut. Hasilnya, investasi itu menjadi salah satu yang paling menguntungkan baginya.
“You’ve got to be prepared, when you buy a stock, to have it go down 50% or more - and be comfortable with it.”
— Jon Erlichman (@JonErlichman) April 8, 2025
~ Warren Buffett pic.twitter.com/gpAOUEdJmv
4. Implikasi Praktis bagi Investor
Pernyataan ini memiliki beberapa pelajaran penting:
Jangan Panik Saat Pasar Turun: Investor yang tidak siap secara emosional cenderung menjual saham saat harganya jatuh, mengunci kerugian mereka. Buffett justru sering membeli lebih banyak saat harga turun, asalkan ia yakin pada nilai perusahaan.
Pilih Saham dengan Margin of Safety: Buffett menyarankan membeli saham pada harga yang jauh di bawah nilai intrinsiknya, sehingga meskipun harga turun, Anda masih memiliki "bantalan" psikologis dan finansial.
Ketahui Batas Toleransi Risiko Anda: Jika penurunan 50% membuat Anda takut atau mengganggu rencana keuangan Anda, mungkin Anda tidak cocok berinvestasi di saham tertentu atau pasar saham secara umum.
5. Hal Penting yang harus diperhatikan
Buffett ingin menegaskan bahwa investasi saham bukan untuk semua orang. Pasar saham menawarkan potensi keuntungan besar, tetapi juga risiko besar.
Hanya mereka yang mampu mengendalikan emosi, memahami apa yang mereka beli, dan memiliki kesabaran yang bisa berhasil dalam jangka panjang. Ini juga mencerminkan pendekatannya yang kontra-intuitif: ia melihat volatilitas sebagai teman, bukan musuh, karena memberinya kesempatan untuk membeli saham bagus dengan harga murah.
Nasehat Buffett ini adalah panggilan untuk kesiapan mental dan analitis. Ia mengajak investor untuk tidak hanya fokus pada potensi keuntungan, tetapi juga mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan kerugian sementara yang signifikan dan tetap tenang saat itu terjadi.
Dengan kata lain, jika Anda tidak bisa tidur nyenyak saat saham Anda turun 50%, Anda mungkin belum benar-benar memahami apa yang Anda investasikan atau belum siap menjadi investor saham sejati seperti yang Buffett maksudkan.