Presiden Trump yang secara konsisten mendesak Federal Reserve (The Fed) untuk memotong suku bunga, sebagaimana yang ia ungkapkan dalam berbagai kesempatan, termasuk melalui postingan di Truth Social.
![]() |
Presiden Trump dan Federal Reserve (The Fed) |
Trump berargumen bahwa The Fed, yang ia sebut "lambat geraknya," seharusnya menurunkan suku bunga untuk merangsang ekonomi AS, terutama di tengah klaimnya bahwa inflasi terkendali, harga energi turun, dan kebijakan tarifnya membawa keuntungan besar bagi AS.
Ia sering kali mengkritik Ketua The Fed, Jerome Powell, karena dianggap tidak responsif terhadap kebutuhan ekonomi dan rakyat.
Sebagai contoh, pada tanggal 7 April 2025 pukul 21:55 WIB, Trump menulis di Truth Social bahwa harga minyak, suku bunga, dan makanan turun, inflasi tidak ada, dan AS mendapatkan miliaran dolar dari tarif, menyiratkan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk The Fed bertindak dengan memotong suku bunga.
Oil prices are down, interest rates are down (the slow moving Fed should cut rates!), food prices are down, there is NO INFLATION, and the long time abused USA is bringing in Billions of Dollars a week from the abusing countries on Tariffs that are already in place. This is…
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) April 7, 2025
Namun, The Fed, di bawah Powell, tetap mempertahankan pendekatan berbasis data dan independen, menegaskan bahwa keputusan suku bunga akan bergantung pada perkembangan ekonomi, bukan tekanan politik.
Ketegangan ini menunjukkan perbedaan visi antara Trump, yang menginginkan kebijakan moneter lebih longgar, dan The Fed, yang lebih (hati-hati) dalam menghadapi ketidakpastian, termasuk dampak dari kebijakan tarif Trump sendiri.
Pernyataan Presiden Trump yang menyebut "The Fed yang geraknya lambat harus memotong suku bunga" pada 7 April 2025 memiliki potensi dampak signifikan terhadap berbagai pasar keuangan, termasuk dolar AS, cryptocurrency, pasar saham, dan forex. Berikut analisisnya berdasarkan dinamika ekonomi dan sentimen pasar:
1. Dampak terhadap Dolar AS
Pernyataan Trump dapat melemahkan dolar AS dalam jangka pendek. Tekanan publik dari Trump kepada The Fed untuk memotong suku bunga mengisyaratkan kebijakan moneter yang lebih longgar, yang biasanya mengurangi daya tarik dolar sebagai aset safe-haven.
Jika pasar mulai mengantisipasi pemotongan suku bunga lebih cepat dari proyeksi The Fed (yang saat ini mempertahankan suku bunga di 4,25%-4,50% dengan pendekatan hati-hati), investor mungkin mengalihkan dana ke aset berisiko lebih tinggi, menyebabkan depresiasi dolar.
Namun, efek ini bisa terbatas jika Jerome Powell tetap bersikeras pada independensi The Fed dan menolak tekanan politik, seperti yang ia tunjukkan dalam berbagai kesempatan.
2. Dampak terhadap Cryptocurrency
Pasar cryptocurrency cenderung bereaksi positif terhadap sinyal pemotongan suku bunga, karena kebijakan moneter yang lebih longgar meningkatkan likuiditas global dan mendorong investor mencari aset berisiko tinggi seperti Bitcoin dan altcoin.
Pernyataan Trump dapat memicu optimisme di kalangan pelaku pasar kripto, terutama mengingat sikapnya yang kini lebih pro-kripto dibandingkan masa jabatan pertamanya. Likuidasi besar senilai $1,35 miliar dalam 24 jam terakhir (seperti yang Anda sebutkan sebelumnya) menunjukkan volatilitas tinggi, tetapi jika tekanan Trump berhasil memengaruhi ekspektasi suku bunga, ini bisa menjadi katalis untuk pemulihan harga kripto. Namun, jika The Fed tetap hawkish, tekanan jual di pasar kripto mungkin berlanjut.
3. Dampak terhadap Pasar Saham
Pasar saham, khususnya indeks utama AS seperti S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq, biasanya menyambut baik prospek suku bunga yang lebih rendah karena menurunkan biaya pinjaman perusahaan dan meningkatkan valuasi saham.
Pernyataan Trump dapat memicu reli jangka pendek di Wall Street, terutama jika investor percaya The Fed akan terpengaruh. Namun, ketidakpastian dari kebijakan tarif Trump yang agresif yang ia klaim telah membawa miliaran dolar ke AS bisa menjadi faktor penyeimbang negatif.
Tarif ini berpotensi meningkatkan inflasi, yang justru membuat The Fed enggan memotong suku bunga, sehingga menciptakan volatilitas di pasar saham.
Data historis menunjukkan saham sensitif suku bunga (seperti sektor teknologi dan konsumen) bisa naik, sementara sektor defensif mungkin tertahan.
4. Dampak terhadap Forex
Di pasar forex, pernyataan Trump dapat memengaruhi pasangan mata uang utama seperti EUR/USD atau USD/JPY. Pelemahan dolar akibat ekspektasi suku bunga rendah bisa mendorong kenaikan euro atau yen terhadap dolar.
Namun, ini bergantung pada respons pasar global dan kebijakan bank sentral lain. Misalnya, jika Bank Sentral Eropa (ECB) atau Bank of Japan (BOJ) tidak menyesuaikan kebijakan mereka, pergerakan forex bisa lebih tajam.
Selain itu, kebijakan tarif Trump yang memicu ketegangan perdagangan global dapat meningkatkan permintaan yen sebagai safe-haven, menambah tekanan pada USD/JPY. Volatilitas forex kemungkinan akan meningkat karena trader bereaksi terhadap narasi politik versus data ekonomi aktual.
Faktor Penentu dan Ketidakpastian
Respons The Fed: Jerome Powell telah menegaskan independensi The Fed, tetapi tekanan berulang dari Trump bisa mengubah persepsi pasar, bahkan jika tidak ada perubahan kebijakan langsung. Proyeksi The Fed saat ini hanya mencakup dua pemotongan suku bunga pada 2025, jauh dari ekspektasi stimulus agresif yang diinginkan Trump.
Konteks Ekonomi: Dengan inflasi AS masih di atas target 2% (meskipun Trump mengklaim "inflasi tidak ada"), dan dampak tarif yang berpotensi inflasioner, The Fed mungkin tetap berhati-hati, membatasi dampak pernyataan Trump.
Sentimen Pasar: Pernyataan ini memperkuat narasi Trump sebagai "penggerak pasar," seperti yang terlihat dalam dukungannya pada Tesla atau kripto sebelumnya. Sentimen bullish bisa muncul, tetapi hanya bersifat sementara tanpa tindakan konkret dari The Fed.
Kesimpulan
Pernyataan Trump kemungkinan melemahkan dolar AS dan mendorong kenaikan sementara di cryptocurrency serta pasar saham, sementara forex akan mengalami volatilitas akibat ketidakpastian.
Namun, dampak jangka panjang bergantung pada apakah The Fed benar-benar mengubah kebijakan atau tetap pada pendekatan berbasis data. Hingga malam ini, 7 April 2025 pukul 22:55 WIB, pasar mungkin masih dalam fase reaksi awal, dengan pergerakan besar menunggu sinyal lebih jelas dari The Fed atau data ekonomi mendatang.