Salah satu pendiri Ethereum ($ETH), Vitalik Buterin, kembali membuat gebrakan di dunia kripto dengan mengusulkan peningkatan jaringan besar-besaran yang dapat mengubah masa depan blockchain ini.
![]() |
Vitalik Buterin |
Dalam proposal terbarunya yang dipublikasikan di forum Ethereum Magicians pada 20 April 2025, Buterin mengusulkan transisi dari Ethereum Virtual Machine (EVM) ke arsitektur RISC-V, sebuah langkah yang diyakini dapat memodernisasi lapisan eksekusi jaringan Ethereum secara signifikan.
Menurut Buterin, RISC-V merupakan sebuah arsitektur open-source yang lebih ringan dan efisien yang dapat mengatasi inefisiensi kinerja yang selama ini menjadi tantangan bagi Ethereum, seperti kecepatan eksekusi smart contract yang lambat dan skalabilitas yang terbatas.
GOcto🐙
— AMIR 🐊 (@AMoradlou) April 21, 2025
There is big news for the decentralized blockchain and artificial intelligence community.@OpenledgerHQ is a leader in new ideas! Vitalik Buterin, the person who created Ethereum, has suggested changing the EVM to RISC-V architecture.#OpenLedger #Ethereum #Blockchain https://t.co/WeW1aAoiCl pic.twitter.com/z7SoHuVH42
Dengan peralihan ini, eksekusi smart contract diperkirakan bisa menjadi hingga 10 kali lebih efisien, sekaligus mengurangi hambatan yang dihadapi para pengembang dalam membangun aplikasi terdesentralisasi (dApps) di jaringan Ethereum.
Proposal ini mendapat sambutan beragam dari komunitas kripto. Sejumlah pihak optimistis bahwa langkah ini dapat membuat Ethereum lebih siap menghadapi masa depan dan mempertahankan dominasinya di sektor kontrak pintar, terutama di tengah persaingan ketat dengan blockchain lain seperti Solana dan Polkadot.
Bahkan, beberapa analis di media sosial X memperkirakan bahwa jika peningkatan ini berhasil diimplementasikan, harga ETH berpotensi melonjak hingga melampaui $10.000, sebuah angka yang mencerminkan kepercayaan investor terhadap masa depan jaringan ini.
Namun, tidak semua pihak sepakat. Beberapa skeptis mengkhawatirkan kompleksitas transisi ini, termasuk risiko terhadap kompatibilitas kontrak lama dan sumber daya yang dibutuhkan untuk implementasi.
Meski begitu, Buterin menegaskan bahwa transisi ini akan mempertahankan kompatibilitas dengan kontrak EVM yang sudah ada melalui dukungan biner dan interpreter, sehingga pengembang tidak perlu mengubah aplikasi yang sudah berjalan.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya Ethereum untuk terus berinovasi. Baru-baru ini, jaringan ini bersiap meluncurkan upgrade “Pectra” pada 7 Mei 2025, yang akan meningkatkan skalabilitas dan pengalaman pengguna.
Dengan proposal RISC-V, Ethereum tampaknya ingin memastikan posisinya sebagai pemimpin dalam ekosistem blockchain global, terutama di tengah tantangan seperti menurunnya aktivitas lapisan dasar dan pendapatan jaringan.
Apakah peningkatan ini akan membawa Ethereum ke level baru dan mendorong harganya melampaui $10.000? Komunitas kripto kini menantikan perkembangan lebih lanjut dari visi ambisius Vitalik Buterin ini.
Note : Artikel ini hanya informasi, bukan mengajak berinvestasi