Siapa Pavel Durov, pendiri aplikasi pesan Telegram dan The Open Network (TON)

Siapa Pavel Durov?

Pavel Durov adalah seorang pengusaha teknologi, programmer, dan pendiri aplikasi pesan Telegram serta The Open Network (TON). 

Pavel Durov lahir pada 10 Oktober 1984 di Leningrad, Uni Soviet (sekarang Saint Petersburg, Rusia), dan dikenal sebagai "Mark Zuckerberg-nya Rusia" karena peranannya dalam mendirikan jejaring sosial VKontakte (VK), yang menjadi platform media sosial terbesar di Rusia sebelum ia meninggalkan perusahaan tersebut. 

Pavel Durov Profile
Pavel Durov Profile

Pavel adalah adik dari Nikolai Durov, seorang matematikawan dan kriptografer yang juga menjadi pendiri Telegram dan TON. Bersama-sama, mereka membangun proyek-proyek yang menitikberatkan pada privasi, keamanan, dan desentralisasi.

Latar Belakang dan Pendidikan

Pavel Durov dibesarkan dalam keluarga akademis. Ayahnya, Valery Durov, adalah seorang filolog dan profesor, yang memengaruhi minat Pavel pada dunia intelektual sejak dini. 

Berikut adalah beberapa poin penting tentang latar belakangnya:  

Pendidikan Awal: Pavel menghabiskan sebagian masa kecilnya di Turin, Italia, karena ayahnya bekerja di universitas di sana. Ia

Pavel Durov kembali ke Rusia untuk melanjutkan pendidikan formalnya. Pavel dikenal sebagai siswa berprestasi, dengan minat besar pada bahasa, sejarah, dan teknologi.  

Universitas: Pavel kuliah di Universitas Negeri Saint Petersburg, jurusan Filologi, di mana ia lulus dengan gelar sarjana pada 2006. 

Selama kuliah, Pavel Durov juga mulai tertarik pada pemrograman dan teknologi internet, yang menjadi fondasi kariernya di bidang teknologi. 

Pavel Durov memenangkan beberapa beasiswa dan penghargaan akademis, termasuk beasiswa dari Pemerintah Rusia untuk prestasi akademiknya.

Karier Awal dan Pendirian VKontakte (VK)

Pavel Durov memulai karier teknologinya dengan mendirikan VKontakte (VK), jejaring sosial terbesar di Rusia:  

2006: Pada usia 22 tahun, Pavel, bersama kakaknya Nikolai, mendirikan VKontakte, yang sering disebut sebagai "Facebook-nya Rusia". 

Platform ini terinspirasi oleh Facebook, tetapi disesuaikan untuk pasar Rusia dengan fitur seperti berbagi musik dan komunitas yang lebih terbuka.  

Pertumbuhan VK: VK berkembang pesat, menjadi jejaring sosial paling populer di Rusia dan negara-negara berbahasa Rusia lainnya. Pada 2014, VK memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan. 

Pavel berperan sebagai CEO dan memimpin strategi pertumbuhan perusahaan, sementara Nikolai membantu dari sisi teknis.  

Konflik dengan Pemerintah Rusia: Pavel dikenal karena sikapnya yang menentang intervensi pemerintah. 

Pada 2011, ia menolak perintah pemerintah Rusia untuk memblokir halaman kelompok oposisi di VK, yang menyebabkan ketegangan dengan otoritas. 

Pada 2013, pemerintah memaksa penjualan saham VK kepada sekutu Kremlin, dan pada 2014, Pavel dipaksa mengundurkan diri sebagai CEO setelah menolak menyerahkan data pengguna Ukraina kepada otoritas Rusia. Ia kemudian menjual sisa sahamnya dan meninggalkan Rusia untuk selamanya.

Pendiri Telegram

Setelah meninggalkan VK, Pavel Durov fokus pada proyek baru yang lebih sejalan dengan visinya tentang privasi dan kebebasan:  

2013: Pavel, bersama Nikolai, meluncurkan Telegram, sebuah aplikasi pesan yang menitikberatkan pada keamanan dan privasi. 

Telegram dirancang untuk menawarkan enkripsi yang kuat, kecepatan tinggi, dan ketahanan terhadap sensor pemerintah. 

Fitur seperti Secret Chats (enkripsi ujung-ke-ujung) dan kemampuan untuk menghapus pesan secara otomatis menjadikan Telegram populer di kalangan pengguna yang peduli dengan privasi.  

Pertumbuhan Telegram: Telegram berkembang pesat, terutama di negara-negara dengan sensor ketat seperti Iran, Rusia, dan Tiongkok. 

Pada 2024, Telegram memiliki lebih dari 900 juta pengguna aktif bulanan, menjadikannya salah satu aplikasi pesan terbesar di dunia.  

Konflik dengan Pemerintah: Telegram sering diblokir oleh pemerintah di berbagai negara karena menolak menyerahkan data pengguna. Pada 2018, 

Rusia memblokir Telegram setelah Pavel menolak memberikan kunci enkripsi kepada FSB (badan keamanan Rusia). Namun, Telegram tetap dapat diakses melalui VPN dan proxy, menunjukkan ketahanan teknisnya.  

Model Bisnis: Telegram awalnya didanai oleh Pavel menggunakan uang pribadinya dari penjualan saham VK. 

Pada 2021, Telegram mulai memperkenalkan fitur monetisasi seperti Telegram Premium dan Telegram Ads, yang memungkinkan pengguna membayar untuk fitur tambahan.

Peran dalam The Open Network (TON)

Pavel Durov juga menjadi salah satu pendiri The Open Network (TON), yang awalnya dikenal sebagai Telegram Open Network:  

2018: Pavel dan Nikolai meluncurkan proyek TON dengan visi untuk menciptakan blockchain yang cepat dan skalabel yang terintegrasi dengan Telegram. TON dirancang untuk mendukung transaksi instan, dApps, dan layanan terdesentralisasi. Pavel memimpin strategi dan penggalangan dana, yang berhasil mengumpulkan $1,7 miliar melalui ICO, salah satu yang terbesar dalam sejarah kripto.  

Masalah Hukum dengan SEC: Pada 2019, SEC AS menggugat Telegram, mengklaim bahwa token Gram (token asli TON) adalah sekuritas yang tidak terdaftar. 

Pada 2020, Telegram kalah dalam pengadilan, membayar denda $18,5 juta, dan mengembalikan $1,2 miliar kepada investor. 

Akibatnya, Telegram menghentikan keterlibatannya dalam TON, dan Pavel menarik diri dari proyek tersebut.  

Kebangkitan TON: Meskipun Telegram mundur, komunitas pengembang independen mengambil alih proyek, mengganti namanya menjadi The Open Network, dan meluncurkan kembali tokennya sebagai Toncoin. 

Pavel tidak lagi terlibat langsung, tetapi Telegram tetap mendukung TON melalui integrasi seperti TON Space, dompet kripto dalam aplikasi.

Filosofi dan Pandangan

Pavel Durov dikenal karena pandangannya yang kuat tentang privasi, kebebasan berbicara, dan desentralisasi:  

Privasi Pengguna: Pavel percaya bahwa privasi adalah hak asasi manusia. Ia sering mengkritik perusahaan teknologi besar seperti Facebook dan WhatsApp karena praktik pengumpulan data mereka. 

Telegram dirancang untuk tidak menyimpan data pengguna di server secara permanen, dan Pavel menolak tekanan pemerintah untuk menyerahkan data pengguna.  

Desentralisasi: Melalui TON, Pavel ingin membangun ekosistem digital yang tidak dikendalikan oleh pemerintah atau korporasi besar. 

Pavel  melihat blockchain sebagai cara untuk memberdayakan individu dan mengurangi ketergantungan pada otoritas terpusat.  

Kritik terhadap Pemerintah: Pavel sering mengkritik pemerintah yang membatasi kebebasan berbicara dan akses informasi. 

Setelah meninggalkan Rusia, ia menjadi warga negara Saint Kitts dan Nevis pada 2013, dan kemudian warga negara Uni Emirat Arab, memilih untuk tinggal di Dubai karena lingkungan yang lebih bebas dari intervensi pemerintah.

Kehidupan Pribadi

Pavel Durov adalah sosok yang sangat tertutup tentang kehidupan pribadinya, tetapi beberapa detail diketahui:  

Gaya Hidup: Pavel menjalani gaya hidup sederhana dan nomaden, sering bepergian ke berbagai negara. Pavel Durov tinggal di Dubai sejak 2017, di mana Telegram berkantor pusat. 

Pavel dikenal sebagai vegetarian dan menjalani rutinitas fisik yang ketat, termasuk olahraga dan meditasi.  

Kekayaan: Kekayaan bersih Pavel diperkirakan mencapai $15,1 miliar pada 2024, menjadikannya salah satu orang terkaya di Rusia dan dunia teknologi. Sebagian besar kekayaannya berasal dari sahamnya di Telegram dan investasi lainnya.  

Kepribadian Publik: Pavel sering berkomunikasi dengan pengguna melalui saluran Telegram-nya, di mana ia membagikan pemikiran tentang teknologi, privasi, dan kehidupan. 

Pavel Durov juga dikenal karena gaya berpakaiannya yang sederhana, sering mengenakan pakaian serba hitam, yang membuatnya dijuluki "James Bond-nya teknologi".

Kontroversi dan Tantangan

Pavel Durov telah menghadapi beberapa kontroversi selama kariernya:  

VK dan Pemerintah Rusia: Pemaksaan pengunduran dirinya dari VK menunjukkan konflik langsung dengan otoritas Rusia, yang ingin mengontrol platform tersebut untuk memantau aktivitas oposisi.  

Telegram dan Sensor: Telegram sering dikaitkan dengan aktivitas ilegal karena fitur privasinya, seperti digunakan oleh kelompok ekstremis. Pavel bersikeras bahwa privasi pengguna lebih penting daripada tekanan pemerintah, tetapi ini membuat Telegram diblokir di beberapa negara.  

TON dan SEC: Gugatan SEC terhadap TON adalah pukulan besar bagi Pavel, memaksa Telegram untuk menghentikan proyek tersebut. Meskipun demikian, TON berhasil bangkit kembali di bawah TON Foundation.  

Penangkapan di Prancis (2024): Pada Agustus 2024, Pavel ditangkap di Prancis atas tuduhan bahwa Telegram memfasilitasi aktivitas ilegal, seperti penyebaran konten ekstremis dan penipuan. Pavel Durov dibebaskan dengan jaminan €5 juta, tetapi kasus ini masih berlangsung dan menambah tekanan pada Telegram untuk mematuhi regulasi internasional.

Pengaruh dan Warisan

Pavel Durov telah meninggalkan jejak besar dalam dunia teknologi:  

VKontakte: Sebagai pendiri VK, Pavel membangun platform yang mendominasi pasar media sosial Rusia dan masih digunakan oleh jutaan orang hingga hari ini.  

Telegram: Dengan lebih dari 900 juta pengguna, Telegram telah menjadi simbol privasi dan kebebasan berbicara di era digital. Aplikasi ini digunakan oleh aktivis, jurnalis, dan individu di negara-negara dengan sensor ketat.  

TON: Meskipun Pavel tidak lagi terlibat langsung, visi awalnya untuk TON telah membantu menciptakan blockchain yang kini menjadi salah satu yang tercepat dan paling mudah diakses, terutama melalui integrasi dengan Telegram.  

Inspirasi: Pavel menginspirasi generasi pengusaha teknologi untuk fokus pada privasi dan desentralisasi, menantang dominasi perusahaan teknologi besar yang mengumpulkan data pengguna.

Sumber Informasi  

  • https://telegram.org  
  • https://ton.org  
  • https://www.forbes.com  
  • https://cointelegraph.com  
  • https://www.theguardian.com  
  • https://www.bbc.com  

caritau.info
caritau.info Caritau.info memberikan informasi seputar dunia cryptocurrency dan pasar forex yang diambil dari berbagai sumber media yang kredibel dari dalam dan luar negeri