Biografi Do Kwon
Do Kwon, yang memiliki nama asli Kwon Do-Hyung (권도형), adalah seorang pengusaha dan pengembang perangkat lunak asal Korea Selatan yang dikenal sebagai pendiri dan mantan CEO Terraform Labs, perusahaan di balik ekosistem blockchain Terra, termasuk stablecoin TerraUSD (UST) dan token LUNA.
Ia menjadi sorotan dunia setelah kehancuran Terra-Luna pada Mei 2022, yang menghapus kapitalisasi pasar sekitar $45 miliar dalam seminggu dan memicu kerugian ratusan miliar di pasar kripto global. Berikut adalah penjelasan mendalam tentang perjalanan hidup, pendidikan, karier, kontroversi, dan perkembangan terbaru terkait Do Kwon.
![]() |
Do Kwon, pendiri Terra-Luna |
1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Do Kwon lahir pada 6 September 1991 di Seoul, Korea Selatan. Informasi tentang masa kecil dan remajanya sangat terbatas karena Kwon dikenal menjaga privasi kehidupan pribadinya.
Namun, diketahui bahwa ia menunjukkan minat besar terhadap komputer sejak usia muda, yang menjadi fondasi kariernya di bidang teknologi.
Kwon menempuh pendidikan menengah di Daewon Foreign Language High School, sebuah sekolah swasta bergengsi di Seoul yang dikenal dengan fokus pada bahasa asing dan kurikulum internasional. Setelah lulus, ia melanjutkan studi ke Amerika Serikat pada 2010, mendaftar di Universitas Stanford, salah satu universitas terkemuka di dunia.
Di Stanford, ia mengambil jurusan Ilmu Komputer dan lulus pada 2015 dengan gelar Bachelor of Science (BS) in Computer Science. Selama di Stanford, Kwon mengasah keterampilannya dalam pemrograman, terutama dalam bahasa seperti C++, Java, dan Python, yang kemudian menjadi dasar kariernya di bidang teknologi dan blockchain.
2. Awal Karier
Setelah lulus dari Stanford pada 2015, Do Kwon memulai karier profesionalnya sebagai insinyur perangkat lunak. Ia bekerja singkat di dua raksasa teknologi, Microsoft dan Apple, masing-masing selama tiga bulan.
Pengalaman ini memberinya wawasan tentang pengembangan teknologi di lingkungan perusahaan besar, tetapi Kwon tampaknya lebih tertarik pada kewirausahaan.
Pada 2016, Kwon kembali ke Korea Selatan dan mendirikan startup pertamanya, Anyfi, sebuah perusahaan yang berfokus pada solusi konektivitas peer-to-peer (P2P) menggunakan teknologi jaringan mesh.
Anyfi bertujuan menyediakan akses jaringan dan internet untuk komunitas melalui jaringan terdesentralisasi, dan Kwon berhasil mengumpulkan dana sebesar $1 juta dari investor malaikat untuk proyek ini.
Selama masa jabatannya sebagai CEO Anyfi (2016-2017), Kwon juga ikut mengembangkan beberapa paten kunci terkait jaringan terdesentralisasi dan sistem routing, menunjukkan kemampuan inovasinya dalam teknologi.
Namun, Anyfi juga diketahui menerima dana pemerintah Korea Selatan sekitar $600.000 melalui inkubator yang dijalankan oleh salah satu orang tua pendiri, memicu tuduhan konflik kepentingan.
Selama periode ini, Kwon mulai tertarik pada dunia kripto. Pada 2017, ia terlibat dalam proyek kripto pertamanya, Basis Cash, sebuah stablecoin algoritmik yang dipatok ke dolar AS.
Kwon berkontribusi pada proyek ini secara anonim dengan nama samaran "Rick Sanchez." Basis Cash mengumpulkan $133 juta dari investor, tetapi proyek ini gagal setelah tekanan dari Securities and Exchange Commission (SEC) AS menyebabkan nilai tokennya jatuh di bawah $1.
Meskipun gagal, pengalaman ini menjadi fondasi bagi ide-ide Kwon untuk proyek masa depan, termasuk Terra.
3. Pendirian Terraform Labs dan Kesuksesan Terra-Luna
Pada Januari 2018, Do Kwon mendirikan Terraform Labs di Singapura bersama Daniel Shin, seorang pengusaha terkenal yang merupakan pendiri dan CEO CHAI Corporation, penyedia layanan fintech di Korea Selatan dan Asia.
Terraform Labs bertujuan menciptakan sistem pembayaran berbasis blockchain yang efisien dengan fokus pada stablecoin algoritmik. Perusahaan ini berhasil mengumpulkan total $182 juta dari investor ternama seperti Arrington Capital, Pantera Capital, Galaxy Digital, Binance, OKX, Huobi Group, dan Upbit.
Pada 2018, Terraform Labs meluncurkan token LUNA, diikuti oleh stablecoin TerraUSD (UST) pada 2020. Ekosistem Terra dirancang untuk menyediakan stablecoin yang dipatok ke mata uang fiat (seperti dolar AS) melalui algoritma yang mengandalkan pasokan LUNA untuk menjaga stabilitas harga.
Terra juga terintegrasi dengan aplikasi pembayaran seperti Chai, yang memungkinkan transaksi e-commerce dengan biaya rendah di Korea Selatan, menarik jutaan pengguna. Chai kemudian berpisah dari Terraform Labs dan mengumpulkan pendanaan sendiri pada 2020, dengan Kwon tetap berperan sebagai penasihat.
Kwon juga mengawasi pengembangan berbagai proyek blockchain di ekosistem Terra, termasuk:
- Anchor Protocol: Platform pinjaman dan tabungan yang menawarkan imbal hasil tinggi (19-20% APY) untuk deposito UST.
- Mirror Protocol: Platform untuk perdagangan aset sintetis.
- Prism dan Astroport: Protokol untuk meningkatkan likuiditas dan interoperabilitas di ekosistem Terra.
Pada April 2022, LUNA mencapai puncaknya dengan harga $119,18, dan kapitalisasi pasar Terra mencapai hampir $40 miliar, menjadikannya salah satu dari 10 kripto teratas.
Kwon masuk dalam daftar Forbes "30 Under 30" pada 2019 di kategori Finance & Venture Capital, dan pada puncaknya, kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai $4 miliar hingga $10 miliar. Ia juga dikenal sebagai "King of the Lunatics," julukan yang diberikan oleh komunitas penggemar Terra yang disebut "Lunatics."
4. Kehancuran Terra-Luna dan Kontroversi
Pada Mei 2022, ekosistem Terra-Luna mengalami kehancuran dramatis. TerraUSD (UST) kehilangan patokannya terhadap dolar AS, jatuh hingga $0,30, memicu penjualan massal LUNA yang membuat harganya anjlok 98% dari nilainya.
Pasokan LUNA membengkak dari 1 miliar menjadi 6 triliun token karena mekanisme algoritmik gagal menahan tekanan pasar, menghapus sekitar $45 miliar kapitalisasi pasar dalam seminggu dan memicu kerugian ratusan miliar di pasar kripto global.
Kwon menghadapi kritik keras atas desain stablecoin algoritmik yang rapuh dan promosi berlebihan tentang stabilitas UST.
Ia juga dituduh tidak transparan tentang risiko sistem, terutama ketergantungan pada Anchor Protocol, yang imbal hasilnya disubsidi secara tidak berkelanjutan oleh Terraform Labs. Pada 12 Mei 2022, seorang investor yang kehilangan $2 juta dilaporkan masuk tanpa izin ke kondominium Kwon di Seoul untuk menuntut permintaan maaf, menyebabkan istri Kwon meminta perlindungan polisi darurat.
Kwon berusaha memulihkan ekosistem dengan meluncurkan Terra 2.0 pada 28 Mei 2022, sebuah blockchain baru tanpa stablecoin algoritmik, dengan token LUNA baru yang didistribusikan melalui airdrop.
Namun, Terra 2.0 gagal mendapatkan kepercayaan investor, dan rantai asli dinamai Terra Classic (dengan token LUNC dan USTC). Meski ada upaya pemulihan, reputasi Kwon dan Terraform Labs hancur, dan ia mulai menghadapi tekanan hukum dari berbagai yurisdiksi.
5. Masalah Hukum dan Penangkapan
Setelah kehancuran Terra-Luna, Do Kwon menjadi target investigasi dan gugatan hukum di berbagai negara:
Korea Selatan: Pada September 2022, jaksa Korea Selatan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Kwon dan lima rekannya, menuduhnya melakukan penipuan dan pelanggaran pasar.
Pemerintah juga membatalkan paspor Kwon, dan ia dimasukkan ke dalam Daftar Merah Interpol. Jaksa melaporkan bahwa Kwon menarik $35 juta dalam bentuk tunai setelah penangkapannya.
Amerika Serikat: Pada Juni 2022, SEC AS mulai menyelidiki Terraform Labs untuk menentukan apakah pemasaran UST melanggar regulasi sekuritas.
Pada Februari 2023, SEC menggugat Kwon dan Terraform Labs atas tuduhan penipuan, menyatakan bahwa mereka menyebabkan kerugian miliaran dolar bagi investor.
Singapura: Sebanyak 359 investor mengajukan gugatan class action terhadap Kwon, menuduhnya memberikan informasi yang salah tentang stabilitas token Terra.
Kwon dilaporkan meninggalkan Singapura bersama keluarganya setelah surat perintah penangkapan dikeluarkan.
Pada Desember 2022, ia dikabarkan berada di Serbia, dan jaksa Korea Selatan bekerja sama dengan pemerintah Serbia untuk menangkap dan mendeportasinya.
Pada 23 Maret 2023, Kwon ditangkap di Bandara Podgorica, Montenegro, saat mencoba bepergian ke Dubai menggunakan dokumen perjalanan palsu dari Kosta Rika dan Belgia.
Ia ditangkap bersama mantan pejabat keuangan Terraform Labs, Han Chang-joon. Pada hari yang sama, jaksa federal AS di Manhattan mengajukan delapan dakwaan terhadap Kwon, termasuk penipuan sekuritas, penipuan komoditas, penipuan kawat, dan konspirasi.
Pada 11 Mei 2023, Kwon mengaku tidak bersalah atas tuduhan penggunaan paspor Kosta Rika palsu, tetapi pada 19 Juni 2023, ia dan Han dijatuhi hukuman empat bulan penjara oleh pengadilan Montenegro atas penggunaan dokumen palsu. Kwon mengajukan banding, tetapi bandingnya ditolak oleh pengadilan tinggi Montenegro.
Pada Juni 2023, Kwon diberikan jaminan sebesar 400.000 euro ($440.320) dan ditempatkan dalam tahanan rumah.
Namun, dokumen yang ditemukan di laptopnya yang disita mengungkapkan bahwa ia diduga mendukung Milojko Spajić, kandidat perdana menteri Montenegro dari partai oposisi Europe Now (PES), dengan dana untuk pemilihan, meskipun Kwon dan pengacaranya membantah tuduhan ini.
Pada November 2023, Pengadilan Tinggi Montenegro menyetujui ekstradisi Kwon ke Korea Selatan atau AS.
Setelah beberapa persidangan, pada Desember 2024, Kwon diperintahkan untuk diekstradisi ke Amerika Serikat, di mana ia akan menghadapi dakwaan terkait penipuan. Pada Maret 2024, Montenegro akhirnya mengekstradisi Kwon ke AS, sebagaimana dikonfirmasi oleh pejabat setempat.
6. Kehidupan Pribadi dan Kekayaan
Do Kwon menikah dan memiliki seorang putri bernama Luna, yang lahir pada April 2022. Ia mengumumkan kelahiran putrinya melalui cuitan di Twitter, "Ciptaan tersayang saya dinamai berdasarkan penemuan terbesar saya," merujuk pada token LUNA. Kwon tinggal di Singapura bersama keluarganya sebelum menjadi buronan setelah kehancuran Terra.
Sebelum kehancuran Terra, kekayaan bersih Kwon diperkirakan mencapai $4 miliar hingga $10 miliar pada April 2022, terutama berkat kesuksesan LUNA dan Terra.
Namun, setelah kehancuran, sebagian besar kekayaannya lenyap. Pada Juli 2023, kekayaan bersihnya diperkirakan sekitar $135 juta, yang masih berasal dari aktivitasnya di industri kripto dan perusahaan lain seperti Basis Cash. Pada 2024, Kwon mengklaim kehilangan hampir seluruh asetnya, dengan perkiraan kekayaan bersihnya turun menjadi $10 juta.
7. Perkembangan Terkini (Hingga April 2025)
Hingga April 2025, Do Kwon telah diekstradisi ke Amerika Serikat dan sedang menghadapi proses hukum atas dakwaan penipuan yang diajukan oleh jaksa federal AS.
SEC AS juga telah menunda sidang perdata terhadap Kwon dan Terraform Labs agar ia dapat menghadiri persidangan di AS.
Sementara itu, Terraform Labs mengajukan kebangkrutan di bawah Bab 11 di AS pada Januari 2024, dan proses likuidasi sedang berlangsung melalui Crypto Loss Claims Process.
Kwon tetap menjadi figur kontroversial di dunia kripto. Kehancuran Terra-Luna telah memicu diskusi global tentang regulasi stablecoin dan risiko model algoritmik, dengan kasusnya sering dijadikan contoh dalam debat tentang perlindungan investor dan desentralisasi.
Kesimpulan
Do Kwon adalah seorang inovator di dunia blockchain yang kariernya melonjak dengan kesuksesan Terra, tetapi jatuh drastis akibat kehancuran ekosistemnya pada 2022.
Dari lulusan Stanford yang ambisius hingga buronan internasional, perjalanan hidupnya mencerminkan potensi dan risiko dalam industri kripto yang berkembang pesat.
Saat ini, ia menghadapi tantangan hukum besar di AS, dan masa depannya tetap tidak pasti, baik secara pribadi maupun profesional.
Sumber Informasi
- Wikipedia - "Do Kwon"
- Wikipedia Bahasa Indonesia - "Do Kwon"
- Golden - "Do Kwon"
- 24NewsDaily - "Do Kwon Biography, Age, Net Worth, Family, Background"
- CoinistNigeria - "Do Kwon Terra Biography, Net Worth, Career, Age, Education and More"
- Bit2Me Academy - "Who is Do Kwon?"
- Cointelegraph - "Who is Do Kwon? Profile and Biography"
- CoinGape - "Terraform Labs Co-founder Do Kwon Net Worth and Biography