Elon Musk adalah seorang pengusaha, penemu, dan industrialis yang dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia teknologi, bisnis, dan inovasi pada abad ke-21.
Ia dikenal sebagai pendiri, CEO, atau pemimpin utama beberapa perusahaan terkemuka seperti Tesla (produsen mobil listrik), SpaceX (perusahaan eksplorasi luar angkasa), Neuralink (teknologi antarmuka otak-mesin), The Boring Company (infrastruktur terowongan), dan xAI (kecerdasan buatan).
![]() |
Elon Musk dan Dogecoin |
Musk juga merupakan salah satu pendiri PayPal (awalnya X.com) dan menjadi pemilik mayoritas X Corp, perusahaan di balik platform media sosial X.
Hingga April 2025, ia adalah orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih diperkirakan lebih dari $400 miliar menurut Forbes.
Berikut adalah penjelasan mendalam tentang kehidupan, karier, pencapaian, kontroversi, dan pengaruhnya.
Latar Belakang dan Kehidupan Awal
Elon Reeve Musk lahir pada 28 Juni 1971 di Pretoria, Afrika Selatan. Ia adalah anak tertua dari tiga bersaudara, dengan adik laki-laki bernama Kimbal Musk (pengusaha kuliner) dan adik perempuan Tosca Musk (produser film).
Ayahnya, Errol Musk, adalah seorang insinyur elektromekanis, pilot, dan pelaut, sementara ibunya, Maye Musk, adalah seorang model dan ahli diet Kanada yang terkenal.
Namun, kehidupan keluarga Musk tidak harmonis; orang tua Musk bercerai pada 1980, dan Elon tinggal bersama ayahnya selama beberapa tahun, sebuah keputusan yang ia ungkapkan sebagai pengalaman sulit karena hubungannya dengan ayahnya yang bermasalah.
Musk menunjukkan ketertarikan pada teknologi sejak kecil. Pada usia 10 tahun, ia mulai belajar pemrograman komputer menggunakan Commodore VIC-20.
Ia menulis dan menjual kode untuk permainan video sederhana bernama Blastar seharga $500 kepada sebuah majalah komputer. Musk sering digambarkan sebagai anak yang introvert dan kutu buku, yang kerap menjadi korban bullying di sekolah.
Pada usia 17 tahun, ia pindah ke Kanada untuk menghindari wajib militer di Afrika Selatan pada era apartheid, yang ia tolak karena alasan moral.
Musk melanjutkan pendidikannya di Queen’s University di Ontario, Kanada, sebelum pindah ke University of Pennsylvania di Amerika Serikat.
Ia meraih dua gelar sarjana: Bachelor of Science di bidang Fisika dari College of Arts and Sciences dan Bachelor of Science di bidang Ekonomi dari Wharton School pada 1997. Ia kemudian diterima di program doktoral Fisika Terapan di Stanford University, tetapi keluar setelah dua hari karena ingin mengejar karier kewirausahaan di era booming internet.
Karier dan Pencapaian
Karier Musk ditandai dengan pendirian dan kepemimpinan perusahaan-perusahaan yang mendisrupsi berbagai industri. Berikut adalah perjalanan kariernya secara kronologis:
Zip2 (1995–1999):
Musk dan adiknya, Kimbal, mendirikan Zip2, sebuah perusahaan perangkat lunak yang menyediakan panduan kota online untuk surat kabar seperti The New York Times dan Chicago Tribune. Pada 1999, Zip2 dijual ke Compaq seharga $340 juta, di mana Musk memperoleh $22 juta dari penjualan tersebut.
X.com dan PayPal (1999–2002):
Musk menggunakan dana dari penjualan Zip2 untuk mendirikan X.com, sebuah perusahaan jasa keuangan online. X.com bergabung dengan Confinity (yang memiliki produk bernama PayPal) pada 2000, dan perusahaan tersebut akhirnya berganti nama menjadi PayPal.
Pada 2002, eBay mengakuisisi PayPal seharga $1,5 miliar dalam bentuk saham, dan Musk, sebagai pemegang saham terbesar, menerima $175 juta.
SpaceX (2002–Sekarang):
Musk mendirikan Space Exploration Technologies Corp (SpaceX) pada 2002 dengan misi untuk mengurangi biaya perjalanan luar angkasa dan memungkinkan kolonisasi Mars.
SpaceX mencapai berbagai terobosan, termasuk peluncuran roket Falcon 1 pertama yang berhasil pada 2008, roket Falcon 9 yang dapat digunakan kembali, dan misi berawak pertama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 2020 melalui kapsul Crew Dragon.
Hingga 2025, SpaceX telah meluncurkan lebih dari 4.000 satelit Starlink untuk menyediakan internet global berkecepatan tinggi. Valuasi SpaceX mencapai $350 miliar pada 2024, menjadikannya perusahaan swasta paling bernilai di dunia.
Tesla, Inc. (2004–Sekarang):
Musk bergabung dengan Tesla Motors sebagai investor dan ketua dewan pada 2004, setahun setelah pendiriannya oleh Martin Eberhard dan Marc Tarpenning.
Ia menjadi CEO pada 2008 dan memimpin perusahaan melalui masa-masa sulit, termasuk krisis keuangan global.
Tesla merevolusi industri otomotif dengan mobil listrik seperti Tesla Roadster (2008), Model S (2012), Model 3 (2017), dan Cybertruck (2023). Musk juga memperkenalkan teknologi seperti Autopilot dan Full Self-Driving (FSD).
Pada 2025, Tesla adalah produsen mobil listrik terbesar di dunia, dengan kapitalisasi pasar lebih dari $1 triliun. Musk memiliki sekitar 13% saham Tesla, yang menyumbang sebagian besar kekayaannya.
SolarCity dan Energi Berkelanjutan (2006–2016):
Musk adalah salah satu pendiri SolarCity, sebuah perusahaan panel surya, pada 2006 bersama sepupunya, Lyndon dan Peter Rive.
Tesla mengakuisisi SolarCity pada 2016 seharga $2,6 miliar, meskipun langkah ini menuai kritik karena dianggap sebagai bailout untuk SolarCity yang sedang kesulitan keuangan.
The Boring Company (2016–Sekarang):
Musk mendirikan The Boring Company untuk mengatasi masalah kemacetan dengan membangun terowongan bawah tanah untuk transportasi berkecepatan tinggi.
Proyek utamanya termasuk Loop di Las Vegas, yang mengangkut penumpang menggunakan mobil Tesla. Hingga 2025, valuasi perusahaan ini mencapai $7 miliar.
Neuralink (2016–Sekarang):
Neuralink bertujuan untuk mengembangkan antarmuka otak-mesin (brain-computer interface) untuk mengobati gangguan neurologis dan meningkatkan kemampuan manusia.
Pada 2023, Neuralink mendapatkan persetujuan FDA untuk uji coba manusia pertama, dan pada 2024, pasien pertama berhasil menggunakan implan untuk mengendalikan kursor komputer dengan pikiran.
xAI (2023–Sekarang):
Musk mendirikan xAI pada 2023 untuk mempercepat penemuan ilmiah manusia melalui kecerdasan buatan (AI). Salah satu produknya adalah Grok, AI percakapan yang dirancang untuk memberikan jawaban yang bermanfaat dan jujur. Pada 2024, xAI mencapai valuasi $50 miliar setelah putaran pendanaan.
X Corp dan Platform X (2022–Sekarang):
Musk mengakuisisi Twitter (sekarang X) pada Oktober 2022 seharga $44 miliar setelah drama hukum yang panjang.
Ia mengubah Twitter menjadi X Corp, dengan visi menjadikannya "aplikasi segalanya" yang menggabungkan media sosial, pembayaran, dan layanan lainnya.
Hingga 2025, X memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif, meskipun menghadapi tantangan seperti penurunan pendapatan iklan dan kritik atas kebijakan moderasi konten yang longgar.
Pengaruh Politik dan Department of Government Efficiency (DOGE)
Pada 2024, Musk menjadi pendukung utama Donald Trump dalam kampanye presiden AS, menyumbang lebih dari $290 juta melalui America PAC.
Setelah Trump terpilih, Musk diangkat sebagai salah satu pemimpin Department of Government Efficiency (DOGE) bersama Vivek Ramaswamy pada November 2024.
DOGE bertujuan untuk mengurangi pengeluaran federal sebesar $2 triliun dengan memangkas birokrasi, modernisasi teknologi, dan deregulasi.
Hingga April 2025, Musk tetap menjadi tokoh utama di balik DOGE, meskipun menghadapi kritik atas potensi konflik kepentingan karena bisnisnya seperti SpaceX bergantung pada kontrak pemerintah.
Kehidupan Pribadi
Musk telah menikah beberapa kali dan memiliki 11 anak yang diketahui hingga 2025. Ia menikah dengan penulis Kanada Justine Wilson dari 2000 hingga 2008, dengan lima anak: Nevada Alexander (meninggal pada usia 10 minggu karena SIDS), serta kembar Griffin dan Xavier, dan kembar tiga Damian, Saxon, dan Kai.
Pada 2010, ia menikah dengan aktris Inggris Talulah Riley, bercerai pada 2012, menikah lagi pada 2013, dan bercerai lagi pada 2016. Musk kemudian menjalin hubungan dengan penyanyi Grimes (Claire Boucher) dari 2018 hingga 2022, dengan tiga anak: X Æ A-Xii, Exa Dark Sideræl, dan Techno Mechanicus.
Ia juga memiliki tiga anak dengan Shivon Zilis, eksekutif Neuralink, termasuk kembar yang lahir pada 2021 dan seorang anak pada 2024.
Musk dikenal dengan jadwal kerja yang ekstrem, sering bekerja 80–100 jam seminggu dan tidur di kantor atau pabrik selama masa-masa kritis, seperti saat peluncuran roket atau produksi Tesla Model 3.
Ia juga mengungkapkan bahwa ia memiliki Asperger’s syndrome (sekarang bagian dari spektrum autisme) dalam acara Saturday Night Live pada 2021, yang menjelaskan beberapa kebiasaan dan pola pikirnya.
Kontroversi dan Kritik
Musk sering menjadi pusat kontroversi karena gaya kepemimpinannya, pernyataan publik, dan keputusan bisnisnya:
Komentar di Media Sosial:
Musk kerap membuat pernyataan kontroversial di X, seperti menyebut penyelam Inggris Vernon Unsworth sebagai "pedo guy" pada 2018 (yang memicu gugatan pencemaran nama baik, meskipun Musk menang), atau memprediksi "perang saudara" di Eropa karena imigrasi pada 2023.
Pada 2018, ia mengatakan Tesla akan go private dengan harga $420 per saham, yang memicu investigasi SEC dan denda $20 juta untuk Musk dan Tesla karena menyesatkan investor.
Kondisi Kerja di Perusahaannya:
Tesla dan SpaceX sering dikritik karena kondisi kerja yang keras. Pada 2017, pekerja Tesla melaporkan tingkat cedera di atas rata-rata industri, dan pada 2021, enam mantan karyawan menggugat Tesla atas tuduhan pelecehan seksual dan diskriminasi.
Pandangan Politik:
Musk awalnya mendukung Partai Demokrat, tetapi beralih ke Partai Republik pada 2022, mengkritik kebijakan "kiri" seperti pajak tinggi dan serikat pekerja.
Dukungannya untuk Trump pada 2024 dan peran di DOGE menuai kritik karena potensi konflik kepentingan.
Pengaruh Pasar:
Musk memiliki pengaruh besar terhadap pasar kripto, terutama Bitcoin dan Dogecoin. Pada 2021, pengumuman Tesla bahwa mereka menerima Bitcoin untuk pembayaran mendorong harga BTC melonjak, tetapi keputusan untuk membatalkan kebijakan tersebut karena alasan lingkungan menyebabkan penurunan tajam. Tweet Musk tentang Dogecoin sering memicu volatilitas harga.
Akuisisi X:
Setelah mengakuisisi X, Musk memecat lebih dari 50% karyawan, termasuk tim moderasi konten, yang memicu kritik atas lonjakan ujaran kebencian dan disinformasi di platform. Pendapatan iklan X turun 50% pada 2023, meskipun pengguna aktif meningkat.
Pencapaian dan Pengaruh
Musk telah mengubah berbagai industri melalui visinya yang ambisius:
Energi dan Transportasi: Tesla mempercepat adopsi mobil listrik dan energi berkelanjutan, dengan lebih dari 5 juta kendaraan terjual hingga 2025.
Eksplorasi Luar Angkasa: SpaceX menjadi pemimpin dalam peluncuran roket yang dapat digunakan kembali, mengurangi biaya peluncuran dari $200 juta menjadi $60 juta per misi.
AI dan Teknologi: Neuralink dan xAI mendorong batas-batas teknologi, dengan Grok menjadi salah satu AI percakapan terdepan.
Media Sosial: X di bawah Musk telah menjadi platform yang lebih terbuka untuk kebebasan berbicara, meskipun dengan biaya kontroversi.
Musk sering disebut sebagai "Tony Stark dunia nyata" karena visinya yang futuristik dan gaya hidupnya yang eksentrik.
Ia masuk dalam daftar Time 100 sebagai orang paling berpengaruh pada 2010, 2013, 2018, dan 2021, serta dinobatkan sebagai Person of the Year oleh Time pada 2021. Pada 2023, ia menerima Henry Ford Award dari National Inventors Hall of Fame atas kontribusinya pada inovasi.
Filosofi dan Visi
Musk memiliki pandangan jangka panjang yang berfokus pada keberlanjutan umat manusia. Ia sering menyatakan bahwa misi utamanya adalah menjadikan manusia sebagai spesies multi-planet dengan kolonisasi Mars, yang ia harapkan dapat dicapai pada 2030-an melalui SpaceX.
Ia juga percaya bahwa AI dan teknologi otak-mesin akan menjadi kunci untuk meningkatkan kemampuan manusia, meskipun ia sering memperingatkan tentang risiko eksistensial AI jika tidak diatur dengan baik.
Musk adalah pendukung kapitalisme pasar bebas dan sering mengkritik regulasi pemerintah yang dianggap menghambat inovasi. Dalam peran DOGE, ia mendorong deregulasi dan efisiensi pemerintah, meskipun pendekatan ini menuai kritik karena potensi dampak negatif pada layanan publik.
Kesimpulan
Elon Musk adalah figur yang kompleks, seorang visioner yang telah mengubah lanskap teknologi dan industri global, tetapi juga tokoh yang kontroversial karena gaya kepemimpinannya dan pandangan politiknya.
Dengan kekayaan, pengaruh, dan ambisi yang luar biasa, Musk terus mendorong batas-batas inovasi, dari mobil listrik hingga eksplorasi luar angkasa dan kecerdasan buatan.
Namun, peran politiknya, seperti di DOGE, dan keputusan bisnisnya sering memicu perdebatan tentang etika, konflik kepentingan, dan dampak sosial. Pada April 2025, Musk tetap menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia, dengan proyek-proyeknya yang terus membentuk masa depan teknologi dan kemanusiaan.
Sumber: Biografi Musk oleh Walter Isaacson (Elon Musk, 2023), artikel dari Forbes, The New York Times, Wikipedia, dan laporan terkini hingga April 2025.