Sergey Nazarov adalah seorang pengusaha dan inovator di bidang teknologi blockchain, yang dikenal luas sebagai salah satu pendiri Chainlink, sebuah jaringan oracle terdesentralisasi yang memainkan peran penting dalam ekosistem Web3 dan keuangan terdesentralisasi (DeFi).
![]() |
Sergey Nazarov, pendiri chainlink |
Berikut adalah penjelasan mendetail tentang latar belakang, karier, dan kontribusinya:
Latar Belakang dan Pendidikan
Sergey Nazarov lahir dari keluarga imigran Rusia yang pindah ke Amerika Serikat pada awal 1990-an. Orang tuanya adalah insinyur, yang memberinya paparan awal terhadap teknologi dan komputer sejak usia muda.
Ketertarikannya pada pemrograman mulai terlihat saat ia masih di sekolah menengah, di mana ia mulai mempelajari manual pemrograman.
Nazarov kemudian melanjutkan pendidikannya di New York University (NYU), di mana ia memperoleh gelar sarjana dalam bidang Filsafat dan Manajemen.
Kombinasi filsafat dan manajemen ini tampaknya membentuk pemikirannya tentang bagaimana teknologi dapat mengubah cara masyarakat mendistribusikan kekayaan, menegakkan kontrak, dan berbagi informasi penting.
Selama masa studinya di NYU Stern School of Business, Nazarov menjadi Teaching Fellow untuk mata kuliah Kewirausahaan Teknologi yang diajar oleh Profesor Lawrence Lenihan, pendiri FirstMark Capital.
Dalam peran ini, ia membantu merancang kurikulum, memberikan presentasi tentang jaringan profesional, dan membimbing tim mahasiswa dalam mengembangkan startup teknologi. Pengalaman ini menjadi fondasi awal bagi kariernya di dunia startup dan investasi.
Awal Karier
Sebelum terjun ke dunia blockchain, Nazarov memiliki pengalaman di bidang pasar peer-to-peer dan modal ventura.
Ia memulai kariernya dengan membangun platform peer-to-peer, termasuk menjadi salah satu pendiri dan CEO ExistLocal Inc. antara 2009 dan 2011.
Selain itu, ia bekerja di tim investasi FirstMark Capital, sebuah perusahaan modal ventura ternama, yang memberinya wawasan tentang tren teknologi dan peluang investasi.
Pada 2011, ia bergabung dengan "revolusi kripto," sebuah langkah yang menjadi titik balik dalam kariernya.
Nazarov juga mendirikan beberapa perusahaan sebelum Chainlink, seperti SmartContract.com (dibentuk pada 2014), sebuah platform yang menghubungkan kontrak pintar dengan data eksternal, serta CryptaMail dan Secure Asset Exchange.
SmartContract.com menarik perhatian karena domainnya didaftarkan hanya enam hari sebelum whitepaper Bitcoin karya Satoshi Nakamoto diterbitkan pada 2008, menunjukkan bahwa Nazarov sudah memikirkan konsep kontrak pintar jauh sebelum teknologi blockchain menjadi arus utama.
Pendiri Chainlink
Pada 2017, Sergey Nazarov bersama Steve Ellis mendirikan Chainlink, sebuah jaringan oracle terdesentralisasi yang bertujuan menjembatani kesenjangan antara blockchain dan data dunia nyata.
Chainlink memungkinkan kontrak pintar (smart contracts) untuk mengakses data off-chain seperti harga aset, kondisi cuaca, atau hasil peristiwa secara aman dan andal.
Ia juga ikut menulis whitepaper Chainlink, yang menjelaskan visinya tentang bagaimana oracle dapat menjadi tulang punggung ekosistem blockchain yang lebih luas.
Chainlink telah menjadi salah satu proyek paling sukses di ruang blockchain, digunakan oleh berbagai institusi keuangan besar, protokol DeFi, dan perusahaan teknologi global.
Platform ini telah memfasilitasi transaksi on-chain senilai triliunan dolar dan dianggap sebagai "standar industri" untuk layanan Web3.
Nazarov sering menyebut teknologi Chainlink sebagai "middleware" yang tidak terlihat oleh pengguna akhir tetapi sangat penting untuk menghubungkan dunia blockchain dengan sistem tradisional seperti keuangan dan asuransi.
Visinya untuk Chainlink adalah menciptakan infrastruktur yang bisa menjadi "public good," mirip dengan sistem pos federal atau jaringan jalan antarnegara, yang mendukung fungsi masyarakat secara keseluruhan.
Ia percaya bahwa kontrak pintar berbasis matematika (math-based contracts) akan menggantikan kontrak berbasis merek (brand-based contracts) tradisional karena sifatnya yang transparan, tidak memihak, dan bebas dari risiko pihak ketiga.
Pemikiran dan Pengaruh
Nazarov dikenal karena pendekatannya yang pragmatis dan fokus pada efisiensi. Ia sering berbicara tentang bagaimana blockchain dapat menghilangkan gesekan dalam sistem keuangan tradisional dan menciptakan dunia tanpa "counterparty risk" (risiko pihak ketiga).
Menurutnya, kegagalan institusi seperti FTX bukanlah kelemahan teknologi blockchain, melainkan bukti bahwa teknologi ini adalah solusi untuk masalah transparansi yang ada di keuangan tradisional.
Pada 2019, ia dinobatkan sebagai salah satu "Most Influential" oleh CoinDesk, sebuah pengakuan atas dampaknya dalam industri kripto. Ia juga menjadi ikon dalam komunitas kripto, sering kali disebut "The Man in Plaid" karena kebiasaannya mengenakan kemeja kotak-kotak dalam berbagai acara, yang menjadi ciri khasnya.
Kontribusi Lain
Selain Chainlink, Nazarov telah berinvestasi di proyek-proyek lain, seperti Reputation DAO pada 2022, menunjukkan komitmennya untuk mendukung ekosistem Web3 yang lebih luas.
Ia juga aktif berbicara di berbagai konferensi, seperti Sibos, DC Blockchain Summit, dan DAS Blockworks, di mana ia menjelaskan potensi tokenisasi aset dunia nyata (real-world assets) dan peran Chainlink dalam mendorong adopsi massal blockchain.
Kehidupan Pribadi
Meskipun banyak informasi tentang karier profesionalnya tersedia, Nazarov cenderung menjaga kehidupan pribadinya tetap privat.
Ia dikenal sebagai sosok yang penasaran dan termotivasi, sebagaimana dicatat oleh mantan profesornya, Lawrence Lenihan, yang menyebutnya sebagai "anak paling penasaran yang pernah saya ajar."
Kesimpulan
Sergey Nazarov adalah figur kunci dalam evolusi blockchain dan DeFi, dengan Chainlink sebagai bukti nyata dari visinya untuk menghubungkan dunia digital dan fisik melalui teknologi yang andal dan terdesentralisasi.
Dengan latar belakang yang beragam, dari filsafat hingga pemrograman, ia telah membawa pendekatan unik yang menggabungkan teori dan praktik untuk menciptakan dampak besar dalam cara kita memahami kontrak, data, dan keuangan di era digital.
Hingga saat ini, ia terus memimpin Chainlink Labs dan mendorong batas-batas inovasi di ruang Web3.