Biografi Donald Trump, Presiden Amerika Pendukung Cryptocurrency

 Donald Trump, nama lengkapnya Donald John Trump, adalah seorang tokoh terkenal asal Amerika Serikat yang dikenal sebagai pengusaha, tokoh televisi, dan politisi.

Biografi Donald John Trump
Biografi Donald John Trump

Ia lahir pada 14 Juni 1946 di Queens, New York City, dari pasangan Fred Trump, seorang pengembang real estate, dan Mary Anne MacLeod Trump. Trump menjadi Presiden ke-45 Amerika Serikat, menjabat dari 20 Januari 2017 hingga 20 Januari 2021 setelah memenangkan pemilihan presiden 2016 sebagai kandidat dari Partai Republik.

Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan

Donald Trump adalah anak keempat dari lima bersaudara. Ayahnya, Fred Trump, membangun kekayaan melalui bisnis properti di New York, yang kemudian menjadi fondasi bagi karier Trump di bidang yang sama. 

Trump menempuh pendidikan awal di Kew-Forest School sebelum melanjutkan ke New York Military Academy pada usia 13 tahun. 

Ia kemudian kuliah di Fordham University selama dua tahun sebelum pindah ke Wharton School of the University of Pennsylvania, di mana ia lulus pada 1968 dengan gelar sarjana di bidang ekonomi.

Karier Bisnis

Sebelum terjun ke politik, Trump dikenal sebagai pengusaha real estate dan tokoh media. Ia bergabung dengan perusahaan ayahnya, Elizabeth Trump & Son, pada 1968 dan kemudian mengambil alih kendali, mengganti namanya menjadi The Trump Organization. 

Trump fokus mengembangkan properti mewah, seperti hotel, kasino, dan gedung perkantoran, terutama di Manhattan. Salah satu proyek terkenalnya adalah Trump Tower, gedung pencakar langit di Fifth Avenue, New York, yang selesai dibangun pada 1983.

Selain real estate, Trump juga terlibat dalam berbagai usaha lain, termasuk kepemilikan kontes kecantikan Miss Universe (1996–2015), lapangan golf, dan merek dagang seperti produk-produk berlabel "Trump". 

Namun, karier bisnisnya tidak selalu mulus; ia menghadapi beberapa kebangkrutan perusahaan, termasuk kasino-kasino di Atlantic City pada 1990-an dan awal 2000-an, meskipun ia sendiri tidak pernah mengajukan kebangkrutan pribadi.

Trump juga menjadi terkenal di dunia hiburan melalui acara televisi The Apprentice, yang tayang perdana pada 2004 di NBC. Dalam acara ini, ia berperan sebagai bos yang mengevaluasi peserta dalam kompetisi bisnis, dengan kalimat khasnya "You're fired!" menjadi ikonik.

Karier Politik

Donald Trump memasuki dunia politik secara serius pada 2015 ketika ia mengumumkan pencalonannya sebagai presiden dari Partai Republik. 

Kampanyenya kontroversial dan menarik perhatian besar karena pendekatannya yang tidak konvensional, termasuk retorika populis, kritik terhadap imigrasi ilegal, dan janji untuk "membuat Amerika hebat lagi" (Make America Great Again atau MAGA). 

Ia mengalahkan Hillary Clinton dari Partai Demokrat dalam pemilihan 2016, meskipun kalah dalam perolehan suara rakyat (popular vote) namun menang di Electoral College.

Selama masa kepresidenannya (2017–2021), Trump menerapkan sejumlah kebijakan signifikan:

  • Ekonomi: Mengesahkan pemotongan pajak besar-besaran melalui Tax Cuts and Jobs Act (2017).
  • Imigrasi: Mendorong pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko dan memberlakukan larangan perjalanan (travel ban) terhadap beberapa negara mayoritas Muslim.
  • Kebijakan Luar Negeri: Menarik AS dari kesepakatan iklim Paris dan perjanjian nuklir Iran, serta memfasilitasi Abraham Accords untuk normalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab.
  • Pandemi COVID-19: Menghadapi kritik atas penanganan pandemi, termasuk respons awal yang dianggap lambat oleh sebagian pihak.

Pemerintahannya juga ditandai oleh polarisasi politik yang tajam, dua kali pemakzulan oleh DPR AS (2019 dan 2021), meskipun ia dibebaskan oleh Senat di kedua kasus tersebut, serta tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilu 2016 yang dipersoalkan dalam investigasi Mueller.

Kehidupan Pribadi

Trump menikah tiga kali:

  • Ivana Zelníčková (1977–1992), memiliki tiga anak: Donald Jr., Ivanka, dan Eric.
  • Marla Maples (1993–1999), memiliki satu anak: Tiffany.
  • Melania Knauss (2005–sekarang), memiliki satu anak: Barron.

Ia dikenal dengan gaya hidup mewah, kepribadian flamboyan, dan kecintaannya pada golf. Trump juga aktif di media sosial, terutama Twitter (sekarang X), hingga akunnya ditangguhkan pada 2021 setelah kerusuhan di Capitol AS.

Pasca Kepresidenan

Setelah kalah dari Joe Biden dalam pemilu 2020, Trump tetap menjadi figur berpengaruh di Partai Republik. Ia terus menyuarakan klaim bahwa pemilu 2020 dicurangi, meskipun tuduhan ini tidak didukung bukti kuat di pengadilan. 

Pada 2024, ia kembali mencalonkan diri sebagai presiden dan memenangkan pemilihan melawan Kamala Harris, menjadikannya presiden AS pertama yang menjabat dua periode tidak berurutan. Ia dijadwalkan dilantik kembali pada 20 Januari 2025.

Kontroversi dan Warisan

Trump adalah sosok yang memicu reaksi ekstrem: dicintai oleh pendukungnya karena dianggap membela rakyat biasa, namun dikritik keras oleh lawan politiknya atas gaya kepemimpinan, pernyataan kontroversial, dan pendekatan yang dianggap memecah belah. Warisannya kemungkinan akan terus menjadi bahan perdebatan dalam sejarah Amerika.

Donald John Trump dan Cryptocurrency

Donald John Trump, Presiden ke-45 Amerika Serikat yang kembali terpilih pada 2024 untuk masa jabatan kedua mulai 20 Januari 2025, memiliki hubungan yang menarik dan berkembang dengan dunia cryptocurrency. 

Awalnya skeptis, Trump kemudian menjadi salah satu pendukung paling vokal di kalangan politisi AS, memengaruhi kebijakan dan pasar kripto secara signifikan. Berikut penjelasan rinci tentang hubungannya dengan cryptocurrency:

Awal Sikap Skeptis

Selama masa jabatan pertamanya (2017–2021), Trump tidak menunjukkan minat besar pada cryptocurrency. 

Bahkan, ia secara terbuka mengkritiknya. Pada 2019, melalui Twitter, ia menyatakan bahwa cryptocurrency seperti Bitcoin "bukan uang" dan "sangat fluktuatif serta berdasarkan udara tipis." 

Ia juga memperingatkan bahwa aset kripto dapat memfasilitasi aktivitas ilegal, seperti pasar bawah tanah, dan menegaskan bahwa hanya ada satu mata uang nyata di AS, yaitu dolar Amerika Serikat, yang menurutnya "lebih kuat dari sebelumnya." Sikap ini mencerminkan pandangan konservatifnya saat itu, yang lebih memprioritaskan supremasi dolar AS dalam ekonomi global.

Perubahan Sikap di Kampanye 2024

Pada kampanye pemilihan presiden 2024, Trump mengalami perubahan drastis dalam pandangannya terhadap cryptocurrency. 

Ia mulai memposisikan diri sebagai "kandidat pro-kripto," kontras dengan pemerintahan Joe Biden yang dianggap keras terhadap industri ini melalui regulasi ketat oleh SEC (Securities and Exchange Commission) di bawah Gary Gensler. Perubahan ini diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor:

Dukungan Finansial: Industri kripto memberikan kontribusi besar untuk kampanyenya. Tokoh-tokoh seperti Tyler dan Cameron Winklevoss (pendiri Gemini) masing-masing menyumbang $1 juta dalam bentuk Bitcoin, sementara perusahaan seperti Ripple dan Coinbase juga mendukung Trump melalui donasi politik.

Janji Politik: Trump berjanji untuk menjadikan AS "ibu kota kripto dunia" dan "superkekuatan Bitcoin." Ia juga berbicara tentang menciptakan "cadangan strategis nasional Bitcoin" dengan menyimpan 100% Bitcoin yang dimiliki pemerintah AS dari penyitaan aset kriminal, alih-alih menjualnya seperti kebiasaan sebelumnya.

Acara Publik: Pada Juli 2024, Trump menjadi pembicara utama di Bitcoin Conference di Nashville, Tennessee, di mana ia berjanji akan memecat Gary Gensler pada hari pertama masa jabatannya dan membentuk dewan penasihat presiden untuk kripto yang terdiri dari orang-orang yang "mencintai industri ini."

Kebijakan di Masa Jabatan Kedua (2025–Sekarang)

Setelah dilantik kembali pada 20 Januari 2025, Trump langsung mengambil langkah untuk mewujudkan janji kampanyenya terkait kripto:

Perintah Eksekutif 23 Januari 2025: Trump menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan mempromosikan pertumbuhan cryptocurrency di AS. 

Perintah ini mencakup pembentukan "President’s Working Group on Digital Asset Markets" yang dipimpin oleh David Sacks (penasehat khusus untuk AI dan kripto). 

Grup ini ditugaskan untuk menyusun kerangka regulasi federal dalam 180 hari, mengevaluasi potensi cadangan nasional aset digital, dan melarang pengembangan Central Bank Digital Currency (CBDC) yang dianggap bersaing dengan kripto swasta.

Cadangan Strategis Bitcoin: Pada 7 Maret 2025, Trump menandatangani perintah eksekutif lain untuk membentuk "Strategic Bitcoin Reserve," menggunakan sekitar 200.000 Bitcoin (senilai sekitar $17 miliar pada saat itu) yang telah disita pemerintah dari operasi penegakan hukum. 

Ia juga menyebutkan lima aset digital yang akan dimasukkan dalam cadangan: Bitcoin, Ether, XRP, Solana, dan Cardano, yang memicu lonjakan harga di pasar.

Kebijakan Pro-Industri: Trump menunjuk figur pro-kripto seperti Paul Atkins sebagai Ketua SEC dan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan. 

SEC di bawah Atkins mulai mencabut gugatan terhadap perusahaan kripto besar seperti Coinbase dan Binance, serta membentuk "crypto task force" di bawah Hester Peirce ("Crypto Mom") untuk merekomendasikan regulasi yang mendukung inovasi.

Keterlibatan Pribadi dalam Kripto

Trump tidak hanya mendukung kripto secara politik, tetapi juga secara pribadi terlibat dalam industri ini:

World Liberty Financial (WLFI): Pada September 2024, Trump bersama anak-anaknya (Donald Jr., Eric, dan Barron) meluncurkan platform kripto bernama World Liberty Financial. 

Perusahaan ini menjual token $WLFI, dan pada Januari 2025 mengumumkan penjualan token awal senilai $300 juta. WLFI juga berencana meluncurkan stablecoin bernama USD1 yang dipatok pada dolar AS dan didukung oleh obligasi pemerintah AS.

Meme Coin $TRUMP: Pada 17 Januari 2025, beberapa hari sebelum pelantikan, Trump meluncurkan "meme coin" pribadi bernama $TRUMP, yang menampilkan gambarnya dari percobaan pembunuhan pada Juli 2024. 

Token ini melonjak dari $6,50 menjadi $74,59 dalam dua hari, meningkatkan kekayaan kertas Trump hingga miliaran dolar, meskipun kemudian turun ke sekitar $33. Melania Trump juga meluncurkan tokennya sendiri yang mencapai puncak $13 sebelum stabil di $2,30.

Dampak pada Pasar dan Kontroversi

Kebijakan dan keterlibatan Trump dalam kripto memiliki dampak besar:

Pasar: Bitcoin melonjak melewati $100.000 pada Desember 2024 setelah kemenangannya, dan terus naik hingga $109.071 pada awal 2025, didorong oleh optimisme terhadap administrasinya yang ramah kripto.

 Namun, ada juga volatilitas, seperti penurunan 5% menjadi $85.000 setelah pengumuman cadangan strategis yang dianggap kurang agresif oleh beberapa investor.

Kontroversi: Keterlibatan pribadi Trump dalam bisnis kripto memicu kritik atas konflik kepentingan. Para ahli etika, seperti Richard Painter (mantan penasihat etika George W. Bush), memperingatkan bahwa kebijakan pro-kripto Trump bisa meningkatkan nilai token pribadinya, menciptakan peluang korupsi.

 Senator Elizabeth Warren juga menyebutnya sebagai "penipuan" yang merugikan rakyat Amerika demi keuntungan keluarga Trump.

Visi dan Tujuan

Trump menyatakan visinya adalah menjadikan AS pemimpin global dalam teknologi finansial digital, dengan kripto sebagai alat untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Ia sering membandingkan cadangan Bitcoin dengan "Fort Knox digital," menegaskan bahwa AS tidak boleh kalah dari negara lain dalam adopsi aset digital. 

Namun, beberapa analis berpendapat bahwa dukungannya terhadap kripto juga merupakan strategi untuk memperluas pasar bagi surat utang AS melalui stablecoin, yang pada akhirnya memperkuat dolar, sesuai dengan prioritas awalnya.

Secara keseluruhan, hubungan Donald Trump dengan cryptocurrency adalah kombinasi dari strategi politik, kepentingan pribadi, dan ambisi nasional, yang terus membentuk lanskap kripto global hingga saat ini, April 2025. 

Donald John Trump dan Elon Musk

Kerjasama antara Donald John Trump dan Elon Musk adalah salah satu hubungan yang menarik perhatian dunia, terutama karena kombinasi pengaruh politik Trump dan kekuatan inovasi serta finansial Musk. 

Hubungan ini berkembang pesat menjelang dan setelah pemilihan presiden AS 2024, di mana Trump kembali terpilih sebagai Presiden ke-47, dilantik pada 20 Januari 2025. Berikut adalah penjelasan rinci dan lengkap tentang kerjasama mereka hingga saat ini, April 2025:

Awal Hubungan dan Dukungan Politik

Hubungan Trump dan Musk tidak selalu harmonis. Pada masa awal kepresidenan Trump (2017–2021), Musk sempat bergabung sebagai anggota dewan penasihat ekonomi Trump. 

Namun, ia mengundurkan diri pada 2017 setelah Trump menarik AS dari Perjanjian Iklim Paris, yang bertentangan dengan visi Musk tentang energi berkelanjutan di Tesla. Saat itu, Musk lebih condong mendukung kandidat Demokrat seperti Hillary Clinton (2016) dan Joe Biden (2020).

Perubahan signifikan terjadi menjelang pemilu 2024. Musk, yang kecewa dengan kebijakan Biden, terutama karena dianggap mengabaikan Tesla dalam diskusi kendaraan listrik beralih mendukung Trump. 

Dukungan ini bukan hanya retorika; Musk menyumbang lebih dari $250 juta melalui America PAC, komite aksi politik yang ia dirikan untuk mempromosikan Trump dan kandidat Republik lainnya. 

Ia juga aktif berkampanye, tampil di rapat umum Trump, seperti di Butler, Pennsylvania, pada Oktober 2024, dan menggunakan platform X (yang ia akuisisi pada 2022) untuk memperkuat narasi "Make America Great Again."

Peran Musk dalam Pemerintahan Trump

Setelah Trump menang melawan Kamala Harris pada November 2024, kerjasama mereka memasuki fase baru. 

Trump menunjuk Musk sebagai kepala Department of Government Efficiency (DOGE), sebuah badan informal yang dibentuk melalui Perintah Eksekutif pada 20 Januari 2025, hari pelantikan Trump. Bersama Vivek Ramaswamy, Musk bertugas:

Memangkas Anggaran Pemerintah: DOGE bertujuan mengurangi pengeluaran federal hingga $2 triliun dari total anggaran $6,5 triliun, dengan fokus pada efisiensi birokrasi dan penghapusan program yang dianggap boros, seperti inisiatif Diversity, Equity, and Inclusion (DEI).

Deregulasi: Mereka bekerja untuk membongkar regulasi yang dianggap menghambat bisnis, termasuk yang memengaruhi Tesla dan SpaceX.

Restrukturisasi Lembaga Federal: DOGE telah melebur atau menutup beberapa badan, seperti USAID, dan memotong ribuan pekerja kontrak pemerintah.

Musk, sebagai "pegawai pemerintah khusus," tidak menerima gaji dan diperkirakan akan mengakhiri perannya setelah 130 hari (sekitar Mei 2025), sesuai laporan NBC pada April 2025, meskipun ia membantah rumor ini di X dengan menyebutnya "berita palsu." Trump sendiri memuji kinerja Musk, menyebutnya "luar biasa," tetapi mengakui Musk akan kembali fokus pada perusahaannya setelah tugas DOGE selesai.

Manfaat bagi Musk dan Perusahaannya

Kerjasama ini memberikan keuntungan besar bagi Musk:

  1. Tesla: Kebijakan deregulasi Trump mengurangi tekanan hukum pada Tesla, seperti pembatalan gugatan SEC terkait dogecoin pada Agustus 2024. Trump juga mendukung Tesla dengan janji melindungi operasinya di China dari tarif tinggi yang diusulkan terhadap barang impor.
  2. SpaceX: Trump meningkatkan anggaran NASA dan mendorong kontrak besar untuk SpaceX, mendukung visi Musk mengirim astronot ke Mars pada 2025.
  3. X: Dengan Trump kembali aktif di X setelah akunnya dipulihkan pada 2022, platform ini menjadi alat komunikasi utama pemerintahannya, meningkatkan nilai dan pengaruh X.

Sebagai imbalannya, Musk membantu Trump dengan keahlian teknologi dan finansialnya, termasuk saran untuk menggunakan stablecoin dalam cadangan nasional dan mendesain sistem efisiensi berbasis AI untuk pemerintahan.

Proyek Bersama: Kripto dan Teknologi

Salah satu aspek menonjol dari kerjasama mereka adalah dukungan terhadap cryptocurrency:

Trump, yang awalnya skeptis, menjadi pendukung kripto berkat Musk. Ia menandatangani perintah eksekutif pada 23 Januari 2025, untuk membentuk cadangan strategis Bitcoin nasional, menggunakan 200.000 BTC yang disita pemerintah.

Musk meluncurkan token $TRUMP pada Januari 2025, yang melonjak nilainya setelah pelantikan, serta mempromosikan World Liberty Financial (WLFI), platform kripto keluarga Trump yang menjual token senilai $300 juta.

Selain itu, Musk menyarankan penggunaan teknologi AI dan data dari X untuk meningkatkan transparansi pemerintahan, seperti "papan peringkat pengeluaran pajak paling gila" yang diumumkan DOGE.

Kontroversi dan Kritik

Kerjasama ini tidak luput dari kritik:

  • Konflik Kepentingan: Kritikus, termasuk Senator Elizabeth Warren, menuduh Trump dan Musk memanfaatkan jabatan publik untuk keuntungan pribadi, terutama karena kebijakan DOGE meningkatkan nilai saham Tesla dan token $TRUMP.
  • Gestur Kontroversial: Pada pelantikan Trump, Musk melakukan salam yang oleh beberapa pihak dianggap menyerupai salam Nazi, memicu kontroversi global meskipun ia membantahnya.
  • Efek pada Demokrasi: Pemotongan besar-besaran DOGE terhadap lembaga federal dan aksesnya ke sistem keuangan sensitif (seperti Departemen Keuangan) memicu kekhawatiran akan risiko krisis ekonomi dan pelemahan checks-and-balances.

Dampak dan Prospek

Hingga April 2025, kerjasama Trump-Musk telah mengubah lanskap politik dan ekonomi AS. Pasar kripto melonjak (Bitcoin mencapai $109.071 pada awal 2025), saham Tesla melampaui $1 triliun, dan pemerintahan Trump mengklaim penghematan lebih dari $1 miliar dalam sebulan pertama DOGE. Namun, hubungan ini juga memicu polarisasi, dengan Partai Demokrat dan sebagian publik menentang pengaruh Musk yang dianggap berlebihan, bahkan menyebutnya "presiden bayangan."

Di masa depan, jika Musk benar-benar meninggalkan DOGE pada Mei 2025, kerjasama mereka mungkin beralih ke ranah bisnis dan teknologi, dengan Trump terus mendukung proyek Musk sebagai bagian dari visi "America First." Namun, dinamika ini akan bergantung pada stabilitas pemerintahan Trump dan respons pasar global terhadap kebijakan mereka.

 

caritau.info
caritau.info Caritau.info memberikan informasi seputar dunia cryptocurrency dan pasar forex yang diambil dari berbagai sumber media yang kredibel dari dalam dan luar negeri